Dilansir KompasTekno dari Economist, Minggu (1/4/2018), pada 2002 silam Jepang dilanda badai scam missed call besar-besaran sampai-sampai operator seluler di sana kewalahan menangani fenomena ini.
(Baca juga: 5 Hal yang Diincar Polisi dalam Razia Besar-besaran di Bulan Maret 2018, Catat Ya!)
Dari sinilah istilah wangiri kemudian muncul dan digunakan sampai sekarang.
Berdasarkan keterangan dari salah satu operator seluler di Jepang, wangiri merupakan skema penipuan yang menargetkan pengguna ponsel secara acak.
Pelaku membuat ribuan panggilan random pada nomor ponsel di berbagai negara hanya dengan sekali dering alias missed call.
Pelaku memanfaatkan perilaku manusia yang kecanduan telepon seluler kala itu.
(Baca juga: Setelah Berjam-jam Bedah Tengkorak, Dokter Ini Baru Sadar Telah Operasi Pasien yang Salah)
Dengan begitu, diharapkan ada korban yang penasaran dengan missed call ini kemudian melakukan panggilan balik.
Di sinilah kemudian pelaku menguras korban.
Jika korban melakukan panggilan balik pada nomor tersebut, korban akan dikenai tarif premium sehingga tagihan teleponnya akan membludak.
Tagihan inilah yang kemudan masuk ke kantong si pelaku.
Terjadi di Indonesia