Find Us On Social Media :

Kisah Anak Penjual Ayam di Ngawi, Mampu Kuliah di Luar Negeri dan Angkat Derajat Orang Tuanya

By Masrurroh Ummu Kulsum, Minggu, 1 April 2018 | 19:00 WIB

Ayah tiri Boimin bekerja sebagai pengepul ayam kampung dan dijual ke Pasar Ngawi.

BACA JUGA: 

Keluarga mereka hidup pas-pasan, hingga untuk menyekolahkan anak saja harus berhutang.

"Kalau tidak pinjam ke bank dapat uang darimana membiayai anak sekolah, pinjam bank harian tidak kurang dari 5 orang," tutur Wartini dalam bahasa Jawa.

Para tetangga pun ada yang mencemooh mereka karena terlalu memaksakan diri untuk menyekolahkan anak, padahal untuk makan sehari-hari saja sulit.

Maklum saja, di desa kebanyakan pemuda hanya akan sekolah sampai SMA dan memilih merantau atau menikah ketimbang kuliah, meskipun sebenarnya mereka mampu.

Boimin kecil jarang bermain dengan teman-temannya, ia memilih belajar sepulang sekolah dan mengaji di masjid dekat rumahnya.

Sejalan dengan itu, selain bekerja dipagi hari orang tuanya tak lupa berikhtiar setiap malam berdoa agar sekolah anaknya dilancarkan dan meraih masa depan yang lebih baik.

Boimin sendiri termasuk mahasiswa berprestasi ketika kuliah. Boimin juga sempat menjadi Ketum Korps Alumni (KPN).

Ia pernah meraih Anugerah Youth National Science and Technology Award 2010, Program Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2010, Pemuda Berprestasi 2011. 

Tak hanya itu, kerja keras orang tua Boimin juga mendapat apreasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi.