Intisari-online.com - Tubuh manusia terdiri atas organ-organ penting yang memiliki fungsi masing-masing.
Mulai rambut hingga ujung kaki semuanya menopang kehidupan kita agar berjalan dengan baik.
Sementara itu, ada hal-hal aneh yang kita alami selama ini, merinding, sidik jari hingga bunyi krek saat meregangkan sendi, berikut faktanya melansir Mirro.co.uk.
1. Sidik jari
Para peneliti di Universitas Manchester berpendapat, sidik jari dapat memindahkan air dari tangan kita.
Hal itu untuk meningkatkan cengkeraman dan mencegah terjadinya lecet.
Sehingga menurut Ahli biokimia Roland Ennos,"Kita jarang mendapatkan lecet di telapak tangan atau ujung jari."
2. Lutut
Tanpa lutut kita tidak akan bisa berdiri. Kita hanya bisa berdiri dengan dua kaki karena adanya lutut.
Dari lebih dari 250 spesies primata, hanya manusia yang berjalan dengan dua kaki.
Lutut kita memiliki kemampuan untuk mengunci, sehingga kita tidak seperti simpanse yang berjalan dengan merangkak.
3. Merinding
Nenek moyang kita dulu sangat butuh merinding.
Itu digunakan untuk membuat rambut tampak berdiri, membuat mereka tampak besar, sebagai bentuk pertahanan diri dari ancaman.
Itulah mengapa saat ini kita merinding ketika kedinginan atau ketakutan.
Ini adalah reaksi tubuh untuk membantu mengendalikan suhu kulit dan kita akan terasa lebih hangat setelah merinding.
4. Earlobes
Earlobes telah lama diperdebatkan, lipatan di daun telinga ini telah dikaitkan dengan penyakit jantung.
Orang dengan lipatan daun telinga tiga kali lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner, menurut penelitian University of Ioannina di Athena.
5. Garis di telapak tangan
Bukan sebagai media untuk meramal, garis di tangan kita memiliki fungsi lain.
Garis di telapak tangan memungkinkan kita dapat mengayunkan tangan, membentuk kepalan atau bentuk yang lain.
Garis-garis ini disebut lipatan palmar.
6. Bunyi krek saat meregangkan sendi
Saat kita meregangkan tangan atau punggung, sering kali terdengar bunyi krek.
Nah bunyi tersebut muncul karena pelepasan gelembung-gelembung udara dalam cairan sendi.
Hal itu terjadi akibat perubahan tekanan yang terjadi pada cairan sinovial pada sendi.