Find Us On Social Media :

Gadis Bali Pelihara 39 Anjing, Dulu Pernah Koma dan Dokter Angkat Tangan Mendadak Sembuh Karena Dijilat Anjing Hitam

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 1 April 2018 | 09:00 WIB

Kebanyakan anjing yang dipelihara adalah anjing Bali asli. "Awalnya ada 60 ekor. Tapi sudah ada yang mengadopsi. Tidak orang Bali saja. Waktu ini ada juga dari China yang mengadopsi," kata Oka Yasna.

Ketika mendung bergelayut di atas langit Banjar Bangkilesan, Desa Mas Ubud, Gianyar, Sabtu (31/3) sore, Tribun Bali datang ke rumah Gung Dewi.

Di depan rumahnya disambut oleh gonggongan puluhan anjing yang jinak. Lalu Oka Yasna menyambut dengan ramah sembari mengajak masuk ke pekarangan rumahnya. "Gung Dewi masih tidur. Capek tadi habis nyuntik 15 anjing di Sukawati," kata Oka Yasna.

Terlihat di atas pintu masuk pekarangan terpampang sebuah baliho kecil berbentuk persegi panjang bertuliskan Pondok Asuwatama. Sementara di sebelah kiri, tepatnya di tembok rumah, terlihat tiga kandang anjing yang lumayan besar. 

Setelah dibangunkan sang Ibu, Jero Tirta, Gung Dewi keluar dari kamarnya. Tak berselang lama, beberapa ekor anjing mendekatinya dan bahkan ada yang duduk di pangkuannya. "Dulu saya tinggalnya di puri yang ada di Banjar Kawan, tapi karena di sana banyak, ada tiga KK dan Dewi memelihara banyak anjing, jadinya tidak enak," kata Oka. 

Dengan modal awal Rp 260 ribu, Oka Yasna memberanikan diri mengontrak sepetak tanah yang berukuran 3 hektare seharga Rp 35 juta selama 10 tahun.

BACA JUGA: 

"Saya bilang ke pemilik tanah untuk membayar sambil jalan, dan ia mau. Awalnya sebenarnya mau buat rumah kecil untuk anjing saja, tapi Dewi maunya tinggal sama anjingnya. Jadinya kita tinggal di sini," kata Oka sembari mempersilakan meminum kopi yang dihidangkannya.

Dulu sewaktu masih duduk di sekolah dasar, Gung Dewi selalu mengajak Hitam ke sekolah. Pernah saat ujian sekolah, anjingnya tersebut diusir guru dan dia tidak mau sekolah. "Dulu pernah dilarang, tapi dibolehin lagi. Tapi si Hitam cuma nunggu di depan kelas," kata Gung Dewi yang kini kelas VIII SMP Kertha Budaya Mas Ubud. 

Walaupun kini anjing tersebut tidak ikut masuk ke dalam sekolah lagi, akan tetapi saat berangkat ke sekolah anjing tersebut selalu mengantarnya hingga gerbang sekolah. Setelah itu si anjing akan pulang lagi.

Siang hari saat Gung Dewi pulang sekolah di atas pukul 12.30 Wita, beberapa anjing yang dikomando si Hitam akan menjemputnya ke sekolah. Saking sayangnya pada anjing-anjing tersebut, sebelum berangkat ke sekolah, ia akan memberi anjingnya makan berupa makanan kering yaitu dog food.

"Satu bulan habis satu kampil yang isinya 20 kg. Harganya enam ratus ribu," kata Gung Dewi.