Find Us On Social Media :

Ketika Orang-orang Tionghoa Mulai Mempersenjatai Diri, Belanda pun Menjawabnya dengan Pembantaian Kali Angke 1740

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 31 Maret 2018 | 09:00 WIB

Faktor ekonomi tetap menjadi alasan pelik pembantaian tersebut.

(Baca juga: Facebook Dituduh Punya Peran Signifikan dalam 'Pembantaian' Etnis Rohingya di Myanmar)

Syahdan, jumlah penduduk Tionghoa yang kala itu mencapai 80 ribu jiwa banyak yang menganggur akibat banyaknya pabrik gula di Batavia yang bangkrut. Imbasnya, kriminalitas pun meningkat.

Untuk mengantisipasi hal itu, VOC membuat peraturan untuk menekan jumlah orang Tionghoa di Batavia.

Caranya bermacam-macam. Ada yang dikirim ke Sri Langka, ada yang dibuang di tengah laut.

Beberapa warga yang masih di Batavia mempersenjatai diri untuk melawan kesewenangan VOC dan menyerang kongsi dagang itu pada 8 Oktober 1740.

Nah, alasan penyerangan itulah yang kemudian dijadikan dalih pembantaian etnis Tionghoa oleh VOC di bantaran Kali Angke atau dalam bahasa Mandari disebut Kali Merah.

Jadi, apakah isi surat JP Coen itu sebuah pujian? (Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia

(Baca juga: Bukan Kiasan, Menjadikan Manusia sebagai Pondasi Bangunan Benar-benar Terjadi dalam Sejarah Korea!)