Find Us On Social Media :

Meski Terobsesi dengan Kemurnian Ras Arya, Nyatanya Hitler Mengaku Respek dengan Dua Bangsa Asia Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 30 Maret 2018 | 11:00 WIB

Dia mengklaim bahwa Jerman hanya menginginkan perdamaian dan akan melucuti senjata jika negara-negara lain setuju untuk melakukan hal yang sama.

Kebijakan luar negerinya membuatnya populer di kalangan rakyat Jerman.

Kebijakan luar negeri Nazi Jerman melangkah lebih jauh ketika pada tahun 1937 Jerman dan Italia di Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern, dan Hitler semakin memperkuat posisinya.

Hitler terobsesi dengan 'kemurnian ras, sejarah' dan dia bahkan membentuk kebijakan luar negeri Jerman atas ideologi rasial Nazi.

Dia percaya bahwa ras “Arya” Jerman diancam oleh ras yang lebih rendah: Yahudi, Roma, Afrika, dan Slavia.

Salah satu aspek yang paling menarik dari kebijakan luar negeri Jerman adalah hubungan ekonomi dan militer dengan Cina dan Jepang.

Hitler melihat China dan Jepang setara dengan Jerman dan menjalin hubungan ekonomi yang kuat, terutama dengan Cina.

Cina dan Jepang dipandang sebagai yang diberi kehormatan oleh Arya dan dalam  The Political Testament of Adolf Hitler , ia menulis:

“Kebanggaan dalam ras seseorang, tidak menyiratkan penghinaan untuk ras lain. Saya tidak pernah menganggap orang Cina atau Jepang lebih rendah dari diri kita sendiri. 

Mereka termasuk peradaban kuno, dan saya akui dengan bebas bahwa sejarah mereka lebih tinggi dari sejarah kita sendiri.

Baca Juga: 

Mereka berhak untuk merasa bangga dengan masa lalu mereka, sama seperti kita berhak untuk bangga akan peradaban yang menjadi milik kita."

Pada Februari 1938, atas nasihat Menteri Luar Negeri yang baru ditunjuk, Joachim von Ribbentrop yang sangat pro-Jepang, Hitler mengakhiri aliansi Cina-Jerman demi membentuk aliansi dengan Jepang yang lebih modern dan kuat.

Itu pasti merupakan keputusan yang sulit karena Jerman memiliki hubungan ekonomi dan militer yang lebih dalam dengan Cina, tetapi di sisi lain, Jepang adalah atasan militer.

Baca Jepang: