Find Us On Social Media :

Tugas di Depan Kita Tidaklah Sebesar Kekuatan yang Ada di Belakang Kita

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 27 Maret 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Ketika saya berumur sepuluh tahun, saya bertanya kepada ayah, “Mengapa ayah pulang sangat terlambat dan ibu harus melakukan semua pekerjaannya sendirian.”

Ayah berkata, “Saya pulang terlambat karena saya harus bekerja keras dan saya bekerja keras supaya saya bisa memberikanmu yang terbaik untuk tumbuh, hidup, dan cinta.”

Tidak mudah baginya, ia bekerja dua puluh empat jam sehari dalam bentuk kecilnya sendiri.

Ayah akan pulang larut malam, ibu akan menyiapkan kami makan malam, kemudian mereka akan mendengarkan cerita kami, dan membawa kami semua untuk tidur.

(Baca juga: Kisah Seonggok Mayat yang Berhasil Menipu Hitler, Bahkan Menggulung Kekuatan Diktator Italia)

Kami tidak pernah memikirkannya saat itu, tetapi sudah jelas sekarang bahwa kami adalah hidupnya.

Saya ingat bertanya kepada ayah tentang hal itu, mengapa ia membuat begitu banyak pengorbanan bagi kami, dan jawabannya luar biasa.

“Kesuksesan kalian akan menajadi pencapaian terbesar saya.”

Sejak hari itu, sikap, dan tindakan saya berubah. Saya memiliki kekuatan dan keberanian untuk menangani masalah, bukannya berpaling.

Saya ingin mendorong diri sendiri ke ketinggian baru dan berlari menuju tantangan ini adalah jawabannya.

Ia datang ke setiap kompetisi dan selalu menajdi orang pertama di garis finish dan orang terakhir yang pergi.

Saya masih bisa mendengar kata-kata yang mengubah hidup saya.

(Baca juga: Pakar Astrologi: Inilah Kelemahan Terbesar Setiap Zodiak. Coba Cek Apa Kelemahan Anda!)