Advertorial
Intisari-Online.com -Selama hampir lima hari terakhir, harimau sumatera yang menerkam dua orang warga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau menghilang.
Harimau yang diberi nama Bonita itu saat ini memilih untuk bertahan di green belt (sabuk hijau) atau hutan perusahaan.
Ketua Tim Rescue Gabungan Penyelamat Harimau Sumatera, Zulkifli mengatakan, dalam lima hari terakhir belum menemukan harimau Bonita melintas di jalur yang biasa dilewati.
"Biasanya sering muncul di jalan poros dan beberapa blok di perkebunan sawit. Tiga hari lalu warga melihat Bonita menyeberang ke green belt," kata Zulkifli,Sabtu (24/3/2018).
(Baca juga:Pernah Menjumpai Seekor Kucing Takut Mentimun atau Benda Lainya? Inilah Alasan Ilmiahnya)
Berdasarkan pengamatan Zulkifli, Bonita lebih sering di green belt karena diduga masih dipengaruhi suntik bius. "Dugaan kami, dia (Bonita) masih ada rasa trauma," ujar Zulkifli.
Namun, lanjut dia, Bonita sebelumnya juga sering seperti itu, terutama setelah menerkam dua orang warga, Jumiati dan Yusri.
"Jika menghilang mulai dari Senin hingga Jumat, biasanya Sabtu dan Minggu kembali muncul di areal perkebunan sawit," kata Zulkifli.
Sehingga, tim gabungan cukup sulit mendapatkan momen untuk melakukan penembakan obat bius.
(Baca juga:Catat, Inilah Alasan Ilmiah Mengapa Pria Nakal dan Jahat Justru Jago Memikat Hati Perempuan)
Zulkifli mengaku, pencarian Bonita dilakukan setiap hari, baik siang maupun malam di areal perkebunan kelapa sawit perusahaan. Bahkan, di waktu subuh petugas juga mengintai di perlintasan Bonita.
"Kalau penyisiran ke hutan akan berisiko. Kami tidak nekat masuk ke green belt," kata dia.
Tim di lapangan saat ini terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI, Polri dan WWF.
"Kami terbagi tiga tim dalam melakukan penyisiran dan mengawasi aktivitas warga Desa Tanjung Simpang dan warga Dusun Sinar Danau," kata Zulkifli.
Dia mengatakan, saat ini segala upaya telah dilakukan untuk menangkap Bonita, mulai dari pemasangan perangkap box trap, mendatangkan pawang dan pembiusan. Tim juga memasang umpan berupa kambing di perlintasan Bonita.
Meski demikian, Bonita belum juga terlihat.
Zulkifli menambahkan, warga bersama tim dalam beberapa hari ke depan akan menggelar doa bersama di posko siaga Estate Eboni dengan masyarakat Desa Pulau Muda dan warga Desa Tanjung Simpang.
"Semoga masalah ini cepat selesai dan Bonita berhasil kami tangkap dalam keadaan hidup," ucap Zulkifli.
(Baca juga: Tidak Memakai Baju Longgar, Salah Satu Cara Aneh nan Mudah Turunkan Berat Badan)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harimau Bonita Bertahan di Hutan, Petugas Berpatroli di Perlintasan")