Find Us On Social Media :

Kasus Medis Paling Mengejutkan Dalam Sejarah: Pria Ini Selamat Meski Tengkorak Kepalanya Tertembus Batang Besi

By Mentari DP, Jumat, 23 Maret 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com – Di Amerika Serikat, ada salah satu kasus kesehatan yang cukup mengejutkan banyak orang.

Kasus ini sempat dikategorikan sebagai kondisi medis yang aneh dan cukup mengejutkan.

Nama kasusnya adalah “American Crowbar Case”.

Namun dari kasus ini, dokter melihat adanya korelasi antara indeks perubahan kepribadian setelah cedera lobus frontal.

(Baca juga: Kisah Nyata Pria yang Tinggal Sendirian di Pulau Terpencil Lebih Dari 20 Tahun)

(Baca juga: Kisah Riley Moon, Bocah yang Meninggal Dunia Karena Kecelakaan Namun Berhasil Menyelamatkan Banyak Nyawa Lainnya)

Kasus tersebut terjadi pada tahun 1848 di area pembangunan Rutland & Burlington Railroad.

Saat itu, terjadi sebuah ledakan yang membuat sebuah batang besi berukuran sekitar satu meter panjang dan berdiameter tiga cm terlempar dan mengenai seorang pekerja bernama Phineas Gage (25).

Akibatnya, batang besi itu menembus pipi dan sampai di tengkorak kepalanya. Dia pun segera dibawa ke rumah sakit.

Ketika sampai di rumah sakit, Gage dirawat oleh Dr. John Harlow.

Dr. Harlow membersihkan semua luka Gage, termasuk mengeluarkan batang besi yang tersimpan di tengkorak otaknya.

Sayangnya, luka pada kepala Gage menjadi terinfeksi karena Harlow menggunakan jarinya.

Infeksi itu membuat Gage koma dan keluarga sudah pasrah untuk merelakan Gage.

(Baca juga: Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan')

Tapi keajaiban itu datang.

Gage berhasil sadar. Walau ia harus kehilangan satu matanya dan tengkorak kepalanya patah.

Hanya saja, setelah Gage sadar dia menjadi ‘berbeda’.

Dilansir dari neurosurgery.org, Gage mengalami perubahan mental yang membuat dirinya menjadi seorang pria yang gelisah dan keras kepala.

Singkatnya, Gage menjadi pria yang “bukan seperti Gage lagi”.

Pada tahun 1860, Gage meninggal karena kejang-kejang akibat trauma otaknya.

Setelah kematiannya, pada tahun 1869, baru Dr, Harlow melaporkan perubahan mental Gage dan membuat para ilmuwan, khususnya di bidang neuropsikologi, ingin melakukan penelitian terhadapnya.

Kuburan Gage pun digali kembali pada tahun 1867 dan membuka pintu baru bagi dunia kesehatan.

Dari penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan fakta baru, yaitu area tertentu pada kroteks frontal otak mempunyai peranan yang besar untuk mengatur perilaku dan karakter manusia.

Selain itu, mereka juga menemukan korelasi antara trauma otak dengan perubahan kepribadian seseorang.

Kini, tengkorak Gage dan tongkat besi yang menjadi bukti penelitian tersimpan rapi di Museum Anatomo Warren di Universitas Harvard.

(Baca juga: Kisah Mayat dengan Penampilan Paling Mewah di Dunia Ini Ternyata Menyimpan Masa Lalu yang Tragis)