Find Us On Social Media :

Demi Mencapai Pencerahan Sempurna, Para Biksu Jepang Melakukan Pertapaan dan Mengubah Dirinya Menjadi Mumi

By Editorial Grid, Rabu, 21 Maret 2018 | 20:00 WIB

BACA JUGA : Bukannya Kagum, 7 Patung Ini Malah Membuat Kita Merinding dan Ketakutan Hanya Dengan Melihatnya

Ketika melakukukan Sokushinbutsu biksu tersebut berada di sebuah tempat dan menyendiri selama itu ia melakukan pertapaan dan berdoa.

Selama tiga tahun, para biksu akan makan makanan khusus yang hanya terdiri dari kacang-kacangan dan biji-bijian, saat mengambil bagian dalam aktivitas fisik ketat yang menelanjangi lemak tubuh mereka.

Mereka kemudian hanya memakan kulit kayu dan akar selama tiga tahun dan mulai meminum teh beracun yang terbuat dari getah pohon urushi, biasanya digunakan untuk mangkuk pernis.

Hal ini bisa menyebabkan muntah dan kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan yang paling penting membunuh semua belatung yang bisa menyebabkan tubuh membusuk setelah kematian. 

BACA JUGA : (Foto) Pas Banget, Foto Ini Tunjukan Detik-detik Sebelum Sebuah Kejadian Menimpa Seseorang

Hingga, seorang biksu yang mengubah dirinya menjadi mumi juga mengunci diri di sebuah makam batu yang sangat kecil, di mana dia tidak akan bergerak dari posisi teratai.

Sambungan satu-satunya ke dunia luar adalah sebuah tabung udara dan bel. Setiap hari, dia membunyikan bel untuk membiarkan orang di luar tahu bahwa dia masih hidup atau sudah mati. Saat bel berhenti berdering, tabung itu dilepas dan makamnya disegel.

Tidak semua biksu yang mencoba mumifikasi diri berhasil. Saat kuburan akhirnya dibuka, beberapa mayat ditemukan membusuk.

Biarawan yang membusuk lalu disegel kembali di makam mereka, Mereka dihormati karena daya tahan mereka, tapi mereka tidak disembah.

Para biksu yang telah berhasil mumifikasi diri diangkat ke status Buddha, dipamerkan, dan cenderung dipuja oleh beberapa pengikutnya. ( Afif Khoirul M )