Bilang 'Gadis yang Memakai Rok Mini Meminta untuk Diperkosa', Guru Ini Dianggap Lakukan Pelecehan Mental

Masrurroh Ummu Kulsum

Penulis

Seorang guru mengeluarkan komentar yang memicu kegelisahan para siswa dan mengangap guru tersebut melakukan pelecehan mental.

Intisari-Online.com – Murid di sekolah India diam-diam merekam guru biologi mereka mengatakan bahwa gadis yang memakai rok mini, celana jeans dan lipstik meminta untuk diperkosa.

Dia juga diduga mengatakan perempuan yang pergi keluar malam dengan laki-laki yang bukan suaminya dapat memicu kejahatan seperti perkosaan terhadap Nirbhaya.

Nirbhaya adalah nama yang diberikan kepada seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun yang diperkosa dan dibunuh di bus Delhi pada bulan Desember 2012.

Nama tersebut adalah nama samaran karena undang-undang privasi India tidak mengizinkan pers untuk mempublikasikan nama-nama korban perkosaan.

BACA JUGA:Kecanduan Berat Minum Minuman Penambah Stamina Membuat Pria ini Berubah Menjadi 'Hulk'

Pernyataan guru tersebut dikeluarkan saat sesi konseling untuk siswa pria dan wanita di sekolah Kendriva Vidyalaya di Raipur, melansir independent.co.uk (30/01/18).

Setelah merekam perkaatan sang guru, para murid menuliskan keluhan mereka dalam sebuah surat kaleng kepada kepala sekolah Bhagwan Das Ahire.

Mereka menilai guru tersebut telah melakukan "pelecehan mental".

Guru tersebut juga mengatakan menyalahkan Nirbhaya atas permerkosaan dan pembuhuan yang terjadi padanya dan bukan menyalahkan para pelakunya.

"Ketika seorang gadis mengekspos tubuhnya, anak laki-laki berpikir gadis itu ada dan dia menginginkannya karena dia tidak berkarakter," katanya.

"Gadis-gadis mengekspos tubuh mereka hanya ketika mereka tidak memiliki wajah yang cantik."

"Gadis-gadis menjadi begitu tidak tahu malu, mengapa Nirbhaya pergi larut malam dengan seorang anak lelaki yang bukan suaminya?"

"Sulit untuk memahami mengapa masalah ini terjadi. Kejadian seperti itu sering terjadi pada gadis-gadis di daerah terpencil. Ibu Nirbhaya seharusnya tidak membiarkannya pergi larut malam."

"Itu adalah kesalahan Nirbhaya dan bukan pelakunya. Gadis yang menghadapi insiden seperti itu dikutuk dan itu hukuman bagi mereka," begitu kata-kata dari guru tersebut.

BACA JUGA:Kisah Mantan PSK Mendirikan Penampungan Khusus Mantan Pelacur: 'Kami Tidak Ingin Hidup Terlantar dan Terlunta-lunta'

Para orangtua murid yang prihatin dengan pernyataan sang guru menemui kepala sekolah dan membuat keluhan tentang guru tersebut kepada pihak kepolisian.

Salah satu orangtua murid mengatakan kepada The Times od India "Anak saya dan teman-temannya merasa terhina dengan pernyataan sang guru yang dicupakan didepan anak laki-laki."

Kemarahan dan demo atas serangan seksual dan pemerkosaan di India telah meluas sejak kasus Nirbhaya.

Pemerintah India didesak untuk memberlakukan hukuman berat bagi para pelaku pemerkosaan, termasuk hukuman mati.

Pada 2016, hampir 20.000 kasus pemerkosaan anak-anak tercatat di India, jumlahnya meningkat 82 persen dari tahun sebelumnya, menurut National Crime Records Bureau.

BACA JUGA:10 Ide Ini Sepele tapi Cerdas, Suatu Saat Mungkin Kita akan Mengunakannya!

Artikel Terkait