Penulis
Intisari-Online.com - Seorang pria meninggal karena ayam jagonya.
Insiden itu terjadi dalam pertarungan ayam di India, kata polisi pada hari Kamis.
Insiden itu menarik perhatian pada praktik kontroversial sabung ayam.
Meski ada larangan, masyarakat di India mesih banyak melakukan sabung ayam.
Korban, Saripalli Venkateswara Rao (53), memegang ayam jantan pada pertandingan di desa Pragadavaram minggu lalu, seperti diwartakan SCMP, Jumat (24/1/2020).
Saat itu, ayamnya berusaha berjuang bebas, sehingga menampar pemiliknya.
"Rao berusaha untuk bertahan, tetapi dia mendapatkan luka tusuk yang dalam dari pisau tajam kecil yang melekat pada kaki ayam, yang juga memotong urat paha utama (Rao), menyebabkan dia berdarah deras," kata perwira polisi M Snehita kepada dpa melalui telepon pada hari Kamis.
"Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dokter mengatakan insiden itu mengejutkan pria itu, menyebabkan serangan jantung," tambahnya.
Rao tewas karena tertebas pisau yang diikat ke kaki ayamnya.
Insiden itu terjadi pada 15 Januari, tetapi laporan muncul di media setelahnya.
Hal itu menyebabkan polisi regional mengintensifkan tindakan keras terhadap peristiwa tersebut.
"Ini adalah insiden yang tragis, tetapi ironis bahwa ayam jantanyang harusnya membunuh unggas lawannya dan membawa membawa hadiah, justru membunuh pemiliknya. Ayam jantan itu lolos, kita bisa melacaknya," kata perwira polisi P Rajesh.
Mahkamah Agung India melarang sabung ayam sebagai pelanggaran Undang-undang Pencegahan Kekejaman Terhadap Hewan tahun 1960 di negara itu.
Peraturan itu melarang pengorganisasian atau memicu perkelahian hewan.
Tetapi iming-iming taruhan uang yang cukup banyak membuat sabung ayam berlanjut di beberapa daerah selatan India.
Itu terjadi terutama selama Majar Sankranti, sebuah festival panen Hindu, yang dirayakan pada pertengahan Januari.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Indonesia sekitar tahun 2015.
Niat hati mencari hiburan, mungkin juga mencari uang,Bahar seorang warga Nunukan, Kalimantan, tewas tertusuk taji ayam lawan saat mengikuti sabung ayam.
Taji ayam buatan yang bentuknya menyerupai pisau mini tersebut menancap perut pria berusia 50 tahun tersebut.
Berdasarkan informasi rekan korban, diketahui saat itu Bahar yang sedang menyabung ayamnya berdiri tepat di belakang ayam jagoannya.
Tanpa diduga, saat ayam lawan menyerang, ayam milik Bahar justru mengelak, sehingga menabrak Bahar.
Tak ayal, taji tajam sepanjang 10 sentimeter milik ayam lawan tersebut menancap di perut Bahar.
Ketika ayam tersebut berontak mencoba melepaskan diri karena tajinya tersangkut di perut Bahar, luka di perut Bahar pun semakin menganga.
“Ayam yang diadu memang ayam Bahar. Saat ayam musuh menerjang, kena Bahar karena ia dekat betul dengan ayam yang diadu. Jaraknya enggak sampai setengah meter dari ayam,” turur rekan Bahar, warga Nunukan yang tewas tertusuk taji ayam lawan saat mengikuti sabung ayam.
Kebanyakan peserta dan penonton sontak berlarian saat melihat Bahar dipenuhi darah. Hanya beberapa rekannya yang mencoba menolong dan membawa Bahar ke Rumah Sakit Umum (RSU) Nunukan.
Namun karena luka yang dialaminya cukup parah, Bahar meninggal saat tiba di RSU Nunukan.
“Korban mengalami robek di perut dan paha akibat terkena taji ayam. Saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Nunukan, meninggal dunia,” tutur Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory kala dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Taji yang biasa digunakan untuk sabung ayam diketahui memang sangat tajam. Bahkan bahan dasarnya saja biasanya berasal dari luar negeri dan harus dibeli di Jakarta seharga Rp600.000.
“Kalau sudah jadi taji ayam, jangan tanya tajamnya. Untuk cukur jenggot aja bersih,” ujar rekan Bahar, warga Nunukan yang tewas tertusuk taji ayam lawan saat mengikuti sabung ayam. (kompas.com)