Masuk ke Kamar Hotel dengan Seorang Guru Matematika, 42 Tahun Kemudian Wanita Ini Justru Meminta Kesaksian Kedua Pria yang Dikenalnya Untuk 'Menyelamatkannya dari Malam Mengerikan Itu'

May N

Penulis

42 tahun lalu seorang remaja masuk ke kamar hotel bersama seorang pria kemudian disusul oleh tim rugby, rupanya ini yang terjadi

Intisari-online.com -Seorang remaja wanita, tampak senang dan tidak sabar, rupanya sedang menunggu temannya di tengah musim dingin di Inggris.

Ia yang baru berumur 17 tahun dan temannya akan bertemu dengan seorang pria berumur 20-an di Notte Inn.

Gadis itu dengar pria tersebut adalah guru matematika, ia sedang di kota tersebut dalam rangka tour rekan tim rugby-nya.

Akhirnya, mereka bertemu.

Baca Juga: Henky Solaiman Tolak Perawatan Walau Divonis Kanker Usus,Pria Ini Sembuh dari Leukemia Tanpa Kemoterapi

Dengan cepat remaja itu meninggalkan temannya dan pergi dengan pria tersebut ke kamar di Hotel Strathmore.

Sejam kemudian muncul segerombolan pria ke kamar mereka.

Selanjutnya, beredar kabar jika gadis tersebut menjadi korban pemerkosaan kelompok pria tersebut.

42 tahun bersembunyi atas trauma yang ia terima terlebih rasa malu karena tidak mampu menghentikan serangan yang terjadi kepadanya, kini, wanita tersebut masih menderita PTSD.

Baca Juga: Divonis Kanker Usus, Tapi Henky Solaiman Tolak Perawatan: Ternyata Makanan Sepele Ini Bisa Picunya

Namun kali ini, ia tiba-tiba mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk memanggil dua pria yang bersamanya sebelum kejadian naas tersebut terjadi.

"Kejadian tersebut mungkin hanya ditertawakan oleh tim sebagai 'penambah semangat' tur mereka. Namun bagiku itu sangat mengerikan.

"Untungnya, ada banyak orang yang tahu persis apa yang mereka lakukan kepadaku karena mereka di sana untuk menyaksikannya.

Baca Juga: Henky Solaiman Idap Kanker Usus: Awas, Susah Buang Air Besar Bisa Jadi Salah Satu Penyebabnya

"Kau bahkan mungkin tahu bagaimana mereka merencanakannya, atau bagaimana mereka melakukan rencana mereka.

"Kau mungkin juga tahu ini bukan kali pertama mereka melakukannya atau terakhir kali mereka berbuat seperti ini kepada wanita lain.

"Tolong bantu aku untuk menghukum ia yang benar-benar bersalah."

Rupanya, setelah kejadian naas itu terjadi, guru dan pria lain mengunjungi hotel lain bersama korban dan temannya.

Baca Juga: Meski Mundur Dari Kerajaan Inggris Untuk Tujuan Keuntungan Pribadi, Rupanya Meghan Markle dan Pangeran Harry Lebih Banyak Mendapat Kerugian Daripada Keuntungan! Mengapa Begitu?

Hotel yang mereka kunjungi tersebut adalah Duke of Cornwall Hotel.

"Kau terlihat pada saat itu untuk menghentikan serangan yang terjadi padaku dan kau juga terlihat terkejut dengan yang dilakukan rekan-rekanmu," ujarnya langsung kepada dua pria tersebut melalui pernyataan yang ia buat kepada polisi.

"Aku ingin kau tahu jika aku masih sangat muda saat itu dan sangat takut dan dampak pemerkosaan oleh teman-temanmu pada hari Sabtu itu mempengaruhiku selama 42 tahun.

Baca Juga: Sepekan Hilang dari PAUD, Anak 4 Tahun Ini Ditemukan Tewas Tanpa Kepala dan Sebagian Organ Tubuh Hilang

"Tidak ada banyak orang yang mendapat kesempatan untuk hidup dengan kondisi mengerikan seperti ini.

"Fakta bahwa kau tahu identitas pemerkosaku memberimu kesempatan langka.

"Tolong bantu aku dengan datang dan mengidentifikasi teman-temanmu yang memerkosaku."

Foto kedua saksi tersebut telah dirilis polisi pada Selasa (21/1/2020).

Baca Juga: Ketakutan Diminta Menikahi Pacarnya, Pria Ini Sengaja Merampok Agar Ditangkap Polisi

Polisi juga mendesak siapapun yang bekerja atau tinggal di Hotel Strathmore untuk maju dan menambah keterangan polisi jika mereka mengingat apapun saat itu.

Saat itu, serangan terjadi pada saat mogok kerja pemadam kebakaran di Inggris, yang telah dimulai setahun sebelumnya.

"Kesetiaan berubah seiring berjalannya waktu, dan saksi-saksi tersebut mungkin tidak lagi merasa mampu melindungi pelaku-pelaku ini dengan mantra 'apa yang terjadi saat tur, hanya terjadi hanya saat tur saja'," tambah korban.

Baca Juga: Anjing-Anjing Ini Disuruh 'Bekerja' Seharian Mengatasi Terror Hama di Peternakan Babi, Rupanya Hama yang Dihadapi Bukan Hama Sembarangan, 'Tidak Perlu Dilatih Karena Sudah Dari Instingnya'

Petugas detektif senior yang memimpin kasus ini, Jo Hall, mengatakan "aku percaya orang-orang ini adalah mereka yang mampu mengidentifikasi individu yang menyerang korban, karena sangat jelas jika sekelompok pria tersebut saling kenal satu sama lain."

Artikel Terkait