Find Us On Social Media :

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di Batam Libatkan 30 Tenaga Medis: Ini 5 Kisah Kembar Siam Paling Terkenal di Dunia, Ada dari Indonesia!

By Mentari DP, Minggu, 19 Januari 2020 | 14:40 WIB

Operasi pemisahan bayi kembar siam di Batam libatkan 30 tenaga medis.

Intisari-Online.com - Bayi kembar siam pasangan Suci dan Risky, warga Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), akan melakukan operasi pemisahan.

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (19/1/2020), Ketua Tim Medis, Indrayanti, mengatakan operasi pemisahan bayi yang lahir 7 Desember 2019 itu nantinya akan melibatkan 30 tenaga medis.

Dari 30 tenaga medis tersebut diantaranya dokter anak, dokter anestesi, dokter torak, tim radiologi, tim perawat, tim Labor dan tim dokter bayi kembar siam pusat, serta dokter konsultan dan dokter ahli lainnya, seperti ahli neonatologi, ahli bedah, ahli jantung, perawat praktik lanjutan dan spesialis kedokteran ibu-janin.

Baca Juga: Jari Wanita Ini Berdarah Setelah Digigit Tikus: Hati-hati, Jika Digigit Tikus, Kita Berisiko Kena 4 Penyakit Mematikan Ini

“Untuk saat ini 30 tenaga medis, namun kedepan apakah ada tambahan hal itu tidak menutup kemungkinan,” kata Indrayanti di RSBP Batam.

Dikatakannya dari 30 tenaga medis tersebut, salah satu dari banyak prosedur yang diperlukan untuk mempersiapkan bayi kembar untuk pemisahan adalah penyisipan pembesar jaringan untuk meningkatkan permukaan kulit yang tersedia untuk menutupi jaringan yang terpapar setelah operasi.

Kisah kembar siam sering terjadi di berbagai dunia.

Ada yang berhasil dipisahkan, ada juga yang tidak. Ada yang selamat, ada juga yang tidak.

Namun di antara berbagai kisah kembar siam di dunia, ini 5 kisah yang paling dikenang.

Ladan dan Laleh Bijani

Kedua gadis asal Iran ini dijuluki ‘Bayi Kembar yang Original’.

Ladan dan Laleh lahir pada tanggal 17 Januari 1974. Sejatinya, keduanya memiliki bagian tubuh yang sempurna.

Namun bagian kepalanya menyatu karena hanya memiliki satu buah otak saja.

Tahun 2002, Ladan dan Laleh sepakat melakukan operasi di Rumah Sakit Raffles, Singapura. Dr. Keith Goh dan 28 dokter bedah akan berpartisipasi dalam operasi besar ini.

Operasi dilakukan pada tanggal 6 Juli 2003 ketika usia Ladan dan Laleh 29 tahun.

Sayang, operasi yang baru selesai 2 hari kemudian, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2003 tidak berhasil.

Ladan meninggal di meja operasi pukul 14.30. Lalu 90 menit kemudian, Laleh menyusul saudarinya.

Menurut dokter, selama operasi terjadi pendarahan yang sangat besar dibagian otak mereka.

Baca Juga: Kesultanan Selaco di Tasikmalaya Klaim Punya SK KemenkumHAM dan Surat dari PBB, Muncul Tahu 2004 dan Mengaku Keturunan Padjajaran