Penulis
Intisari-Online.com - Beberapa waktu yang lalu, polisi sudah merampungkan pemeriksaan terhadap suami Lina Jubaedah, Tedi Pardriyana atas dugaan kejanggalan meninggalnya mantan istri Sule tersebut.
Tedy sendiri dimintai keterangan polisi secara tiga hari berturut-turut.
SelainTedi yang dimintai keterangan atas kematian Lina, polisi juga meminta keterangan 11 saksi terkait kematian Lina.
Pemeriksaan tersebut, merupakan tindak lanjut dari laporan Rizky Febian perihal dugaan kejanggalan kematian ibundanya.
Dengan diperiksanya 11 saksi tersebut, maka untuk pemeriksaan sementara dihentikan.
Meski begitu, polisi tak menutup kemungkinan akan meminta keterangan jika ada informasi lain yang dibutuhkan.
Saat ini polisi tengah menunggu hasil autopsi guna mengetahui penyebab kematian Lina.
Untuk hasil autopsi sendiri, tim forensik masih melakukan analisis di Pusat Lab Forensik (Puslabfor).
Dikutip dari Kompas.com (13/1), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga, mengatakan, "Hasilnya akan diketahui nanti 14 hari kemudian."
Lanjutnya, nantinya penyidik akan menyimpulkan semua keterangan dari saksi, berikut alat bukti yang ditemukan hingga hasil autopsi dari forensik.
"Itu semua dianalisis," jelasnya.
Diketahui, makam mantan istri Sule, Lina Jubaedah yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Sekelimus 1, Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, dibongkar polisi pada Kamis (9/1/2020) pagi.
Proses pun terus dilanjutkan, hingga kini telah memasuki tahap penyidikan, di mana para saksi dimintai keterangan atas dugaan kasus pembunuhan berencana dan pembunuhan.
Dilansir dari tayangan YouTube cumicumi.com, Winarno Jati selaku pengacara saksi kematian Lina di Bandung pada Kamis (16/1) mengatakan, "Kemarin kita (para saksi) diperiksa itu sudah tahap penyidikan. Sesuai dengan panggilan penyidikan, panggilan diminta keterangan sebagai saksi atas dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan pembunuhan. Pasal-pasalnya disebutkan 340 dan 338, pada surat panggilan saksi yang tertulis seperti itu."
Winarno mengatakan, sebelum pemandian jenazah ada proses-proses yang dilakukan seperti pemotongan kuku.
Saat itu, menurut saksi yang memandikan jenazah Lina, jari-jari Lina menunjukkan kebiru-biruan.
"...Bahwa yang keempat (saksi) yang memandikan itu hanya melihat sebelum dilakukan proses-proses dari mulai pemandian itu kan ada pemotongan kuku salah satunya. Itu memang lima jari-jari almarhum (Lina) menunjukkan kebiru-biruan.
"Untuk secara keseluruhan badan, itu baik badannya. Dan saya sampaikan secara tegas dalam kesempatan habis pemeriksaan juga saya sampaikan tidak menemukan tanda-tanda apa yang dilihat oleh keempat ibu di badannya almarhum. Kan itu (tubuhnya) sempat dibalik," tambah Winarno.
Winarno juga menyebut kedua anak Lina, yakni Rizky Febian dan Putri Delina juga turut memandikan.
Namun, belum diketahui secara pasti apakah keduanya juga melihat warna kebiru-biruan di jemari Lina.
Sebelumnya,kondisi jenazah Lina lebam di beberapa bagian tubuh.
Lebam itu tentu membuat tanda tanya banyak pihak, sehingga mendorong Rizky Febian untuk membuat laporan polisi.
Awalnya Lina disebut meninggal karena serangan jantung, bahkan ada juga yang mengatakan Lina sempat dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit lambung dan tekanan darah tinggi.
Bahkan dalam YouTube KH Infotainment, Sule merasa janggal dengan sikap Teddy, setelah Lina dinyatakan meninggal dunia.
"Kayak yang buru-buru gitu," katanya perihal proses pemulangan jenazah Lina
Menurutnya, ia juga akan segera menanyakan ke rumah sakit terkait lebam membiru pada jenazah Lina.
"Mungkin bukan visum kali ya, cuma mungkin memeriksa keseluruhannya. Karena kan udah keliatan biru-biru," ujar Sule sambil memutar tangannya ke wajah menunjukkan bagian tubuh Lina yang membiru.
Namun terlepas dari itu semua, kulit membiru seperti adanya lebam-lebam ternyata memang kerap kali ditemukan pada jenazah.
Kondisi tersebut dalam dunia medis disebut sianosis, yakni kondisi dimana kulit pada beberapa bagian tubuh tiba-tiba membiru akibat kadar oksigen yang terbawa dalam pembuluh darah tidak tercukupi (hipoksia).
Saat jumlah oksigen dalam darah sangat rendah ini, maka warna darah akan berubah dari warna merah terang menjadi lebih gelap yang tentunya bisa membuat kulit membiru.
Ada banyak hal yang bisa memicu sianosis ini seperti paparan suhu dingin yang ekstrem, penggunaan obat-obatan, ataupun kelainan sirkulasi darah.
Karena kondisi membiru ini berkaitan dengan oksigen, maka sianosis juga sering dihubungkan dengan gangguan pada paru-paru, sistem pernapasan, dan gangguan pada jantung, serta bisa juga akibat trombosis, atheroma, atau emboli.
Melihat penjelasan tersebut, semoga saja permasalahan terkait meninggalnya Lina bisa secepatnya terselesaikan.