Menurut Faisal, ketersedian ketenagakerjaan serta upah yang relatif kompetitif juga itu menjadi daya tarik tambahan di mata para investor.
Selebihnya, pertimbangan para investor juga didukung oleh ada atau tidaknya insentif, serta lokasi yang strategis.
Namun, ketertarikan tersebut bisa saja terhambat oleh kepastian hukum atau kepastian dari sisi kebijakan, khususnya kepastian dalam jangka panjang.
Pasalnya, kepastian hukum dan juga kebijakan dalam jangka panjang ini dipengaruhi oleh pergantian sistem politik Indonesia setiap 5 tahun sekali melalui pemilu.
Pergantian sistem politik inilah yang kemudian dapat sangat berpengaruh pada sistem investasi.
Bahkan, para investor tidak akan bisa lari dari ancaman kerugian karena adanya perombakan ini.
"Jadi iklim inilah yang kurang baik untuk investasi," tambah Faisal.