Penulis
Intisari-online.com -Sebuah foto membuat banyak warganet patah hati segera setelah foto hewan itu geger ke media.
Foto yang menunjukkan koala, hewan lucu menggemaskan asal Australia, sedang berduka atas kematian temannya diambil di habitat mereka Pulau Kangguru.
Pulau yang terletak di sebelah selatan Benua Australia merupakan habitat asli untuk banyak sekali hewan liar.
Bahkan, terkenal sebagai pulau Galapagos-nya Australia.
Kebakaran Australia telah menghancurkan separuh keanekaragaman hayati yang ada di habitat tersebut, dan ditengarai banyak sekali hewan yang mati akibat kebakaran tersebut.
Kini, dua minggu setelah kebakaran hebat di Australia, Tim Respon Krisis Internasional berusaha menyelamatkan koala yang tersisa di pulau tersebut.
Saat itulah, momen menyedihkan itu tertangkap.
Foto tersebut menunjukkan koala menguburkan wajahnya di lengannya, di samping jasad temannya yang tergeletak tanpa nyawa.
Hanya perlu dua detik untuk mengetahui betapa besar duka yang tergambarkan pada foto tersebut.
Jasad koala yang meninggal itu berada di tepi sungai, demikian pula dengan rekannya yang sedang berduka.
Kemudian, salah satu dari tim penyelamat hewan segera menggendong koala tersebut dengan handuk dan membawanya ke tempat lebih aman.
Foto tersebut diambil pada Rabu (15/1/2020).
Dikabarkan dari Metro, diestimasi 37.000 koala telah terbunuh karena kebakaran lahan.
Sepertiga pulau telah terbakar habis, dan tanahnya pun terpenuhi dengan jasad hewan-hewan yang tidak selamat.
Salah satu senior di tim penyelamat, Kelly Donithan, mengatakan setiap mereka menemukan hewan hidup "rasanya bagaikan sebuah keajaiban".
"Ini merupakan penampakan paling mengerikan yang pernah kulihat selama aku menjadi penyelamat hewan.
"Yaitu tubuh dan jasad hewan bertebaran sejauh mata memandang.
"Namun saat kami menjalani hari demi hari dan berusaha menyelamatkan hewan-hewan ini, kami masih temukan hewan yang masih hidup, meski cedera ataupun trauma.
"Hal itu merupakan kelegaan luar biasa untuk memberikan mereka bantuan untuk tetap hidup."
Sebelum api menyerang, diprediksi ada 46.000 koala liar hidup di pulau tersebut.
Kini, Steven Selwood, Pemimpin Manajemen Dokter Hewan Gawat Darurat Australia Selatan, mengestimasi hanya ada 9000 koala di Australia.
Dikabarkan, Menteri Lingkungan Australia, Sussan Ley mengatakan koala dapat didaftarkan sebagai hewan langka untuk pertama kalinya.
Kini, meskipun para penyelamat hewan telah menyelamatkan sebanyak mungkin koala, api yang membara dan kehancuran yang terjadi telah membuat mereka sulit kembali ke habitat asli mereka.
Pasalnya, habitat mereka kini telah rusak.
Hewan endemik ini hanya bisa hidup di pulau Kangguru, sebab di sana mereka bebas dari penyakit klamidia yang dapat berakibat fatal untuk mereka.
Artinya, menyelamatkan koala di pulau Kangguru sangatlah penting karena mereka adalah 'populasi asuransi' pulau tersebut.
Kebakaran Australia telah tidak hanya membuat koala terancam ancaman kelangkaan, tetapi juga hewan lainnya.
Hewan-hewan tersebut adalah kakaktua hitam berkilap dan dunnart abu-abu gelap yang juga merupakan hewan endemik.
Pihak federal Australia telah menganggarkan dana sebesar 50 juta dolar Australia atau hampir 500 milyar Rupiah untuk konservasi binatang liar mereka.
Separuh uang tersebut akan digunakan untuk upaya penyelamatan hewan, biaya perawatan di rumah sakit dan kelompok konservasi.
Separuh lainnya digunakan intervensi darurat yang disarankan oleh para ahli konservasi hewan.