Find Us On Social Media :

Jadi Suka Terbang Melawan Kodrat, Jutaan Kelelawar Ini Tiba-tiba Mati dalam Kondisi Hidung Memutih, Sindrom Misterius Ini Diduga Jadi Penyebabnya

By Maymunah Nasution, Kamis, 16 Januari 2020 | 18:30 WIB

Kelelawar yang terkena sindrom hidung putih

Intisari-online.com - Kelelawar adalah hewan nokturnal atau aktif di malam hari.

Siklus hidupnya adalah saat siang tidur di tempat hidupnya lalu malam hari ia aktif mencari makan.

Hal ini dimanfaatkan oleh para pemburu kelelawar untuk menangkap mereka di waktu malam hari.

Namun, salah seorang pemburu kelelawar di wilayah Pangkalan Militer Stasiun Quantico, Virginia, yang mencari kelelawar spesies telinga panjang yang hidup di wilayah utara.

Baca Juga: Dipercaya Sebagai Jelmaan dari Selendang Brahmana, Ular Suci Penjaga Pura Tanah Lot Bali, Tiga Kali Lebih Beracun dari Kobra tapi Tak Mau Menggigit Manusia

Sam Freeze, yang merupakan mahasiswa doktoral, mencari di hutan wilayah Virginia untuk menemukan kelelawar tersebut, spesies langka yang telah tereradikasi akibat penyakit misterius selama hampir 8 tahun terakhir ini.

Seringnya, ia gagal dan kembali dengan tangan kosong.

Antara Mei sampai Agustus, Freeze hanya dapat menangkap kurang dari 10 kelelawar telinga panjang.

Dilansir dari Washington Post, Pseudogumnoascus destructans, jamur yang menyebabkan penyakit fatal bernama sindrom hidung putih, telah membunuh lebih dari 90% kelelawar spesies ini di sebagian besar wilayah Amerika Utara.

Baca Juga: Tunggu! Jangan Langsung Dibuang, Rambut Jagung Punya 5 Manfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Gagal Ginjal, Mau Coba?