Find Us On Social Media :

Dipercaya Sebagai Jelmaan dari Selendang Brahmana, Ular Suci Penjaga Pura Tanah Lot Bali, Tiga Kali Lebih Beracun dari Kobra tapi Tak Mau Menggigit Manusia

By Tatik Ariyani, Kamis, 16 Januari 2020 | 18:02 WIB

ular suci penjaga Tanah Lot

Ular ini sering juga disebut ular poleng, dalam bahasa Bali artinya belang hitam-putih.

Ular suci Tanah Lot memiliki tubuh panjang dengan warna belang hitam-putih dan kadang abu-putih serta ekornya pipih, bukan tumpul memanjang.

Oleh salah seorang pemangku adat di Tanah Lot yang ditemui tim Intisari, ia menjelaskan asal-usul ular tersebut.

Bli Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari sabuk atau selendang seorang Bramana dari Jawa bernama Danghyang Nirartha.

Baca Juga: Sering Dianjurkan untuk Hidup Sehat, Tapi Benarkah Nasi Merah Lebih Sehat dari Nasi Putih? Simak Faktanya Ini!

Dengan kesaktian Danghyang Nirartha, ia memindahkan sebongkah batu besar ke tengah laut lalu membangun sebuah pura untuk ibadah di atasnya.

Pura buatan Danghyang Nirartha itulah yang kita kenal sebagai Pura Tanah Lot yang artinya tanah di tengah lautan.

Lalu Danghyang Nirartha mengubah sabuk atau selendang yang dia kenakan menjadi ular-ular suci untuk menjaga Pura Tanah Lot.

Menurut Bli Made, itu menjadi salah satu alasan kenapa ular ini memiliki ekor pipih seperti ujung sabuk.