Find Us On Social Media :

Ini Racikan Obat yang Digunakan Reynhard Sinaga Untuk Perkosa Puluhan Korbannya, ‘Tidak Ada Rasa, Efeknya Cepat, dan Hilang dari Tubuh Sekitar 1 Jam’

By Mentari DP, Selasa, 7 Januari 2020 | 13:30 WIB

Reynhard Sinaga.

dr Hari menjelaskan, GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter).

Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.

“Efeknya bikin teler, bikin rileks.”

“Kalau digunakan sampai overdosis bisa mengganggu tingkat kesadaran, juga mengganggu pernapasan yang berakibat kematian,” tambahnya.

Secara medis, GHB dulu pernah digunakan sebagai obat narkolepsi.

Namun saat ini, terang dr Hari, GHB sudah tidak pernah lagi digunakan dalam ranah medis.

GBL (gamma-butyrolactone)

Selain GHB, senyawa lain yang kerap digunakan dalam praktik serupa adalah GBL (gamma-butyrolactone).

Menurut dr Hari, keduanya kerap disebut sebagai rape drugs karena memang digunakan untuk kepentingan perkosaan.

“Praktik yang marak di Eropa, di klub atau tempat hiburan malam, mereka (pelaku perkosaan) mengincar seseorang baik perempuan maupun laki-laki kemudian memberikan minuman yang telah dicampur GHB atau GBL,” tutur dr Hari.

Kedua senyawa tersebut tidak memiliki warna dan cenderung tidak memiliki rasa sehingga rasanya tersamarkan ketika dicampur dengan minuman beralkohol.

“Efeknya cepat, sekitar lima menit.”

“Tereliminasi dari tubuh sekitar satu jam.”

Baca Juga: Derita Kanker dan Divonis Mati oleh Dokter, Pria Ini Bertemu Anjingnya Untuk Terakhir Kali, Namun Hal Ajaib Terjadi Pasca Pertemuan Itu