TNI Siaga Tempur di Natuna, Melihat Kekuatan Tempur TNI di Natuna, Sanggup Memenggal Negara Malaysia Jadi 2 Bagian!

Mentari DP

Penulis

Kapal asing milik China terpantau memasuki wilayah Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Oleh karenanya, TNI siaga tempur di Natuna.

Intisari-Online.com – Natuna menjadi trending topic di media sosial Twitter hari ini, Sabtu (4/1/2020).

Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran di wilayah perairan laut Natuna Utara.

Kapal asing milik China terpantau memasuki wilayah Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal tersebut terkonfirmasi melakukan pelanggaran ZEE Indonesia dan melakukan kegiatan penangkapan ikan ilegal.

Baca Juga: Terdakwa Mutilasi dan Pembakar Potongan Tubuh di Bandung Divonis Hukuman Mati: Begini Urutan Hukuman Eksekusi Mati di Indonesia

China juga dinilai telah melanggar kedaulatan Indonesia di Perairan Natuna.

Melihat hal ini, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono menyatakan operasi siaga tempur dilaksanakan oleh Koarmada1 dan Koopsau 1.

Operasi siaga tempur menggunakan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang sudah tergelar yaitu 3 Kapal Republik Indonesia (KRI), 1 pesawat intai maritim, dan 1 pesawat Boeing TNI AU.

Sedangkan dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna hari ini.

"Operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara," kata Yudo dalam keterangan tertulis pada Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Harganya Capai Rp45.000, Ini 10 Manfaat Luar Biasa Jengkol, Bisa Cegah Tulang Rapuh hingga Atasi Penyakit Jantung Koroner

Kekuatan militer Indinesia di pulau Natuna

Melalui Minimum Essential Force (MEF) alias Kekuatan Pokok Minimum yang terbagi tiga tahap, TNI mulai mendorong maju arsenal perangnya ke perbatasan antar negara.

Yang paling kentara ialah perkuatan pulau Natuna yang dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.

Anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.

Setelah pembangunan infrastruktur macam pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka isian 'alat penggebuk' pun mulai disuntikkan ke Natuna.

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.

Di sana disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.

Terbaru tentunya korvet kelas Parchim TNI AL yang tanpa diduga ternyata ikutan nimbrung di Natuna.

Sedianya juga akan ditempatkankapalselam diNatunauntuk menanggulangi aspek peperangan bawahlaut.

Belum selesai sampai di situ, rencananya diNatunajuga akan ditempatkan satu skadron pesawattempuruntuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.

Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milikTNIAU.

Baca Juga: Demi Mirip Barbie, Wanita Ini Potong Tulang Rusuknya: Ini Dampak Mengerikan Jika Kita Memotong Tulang Rusuk

Merasa masih kurang?

Tenang ada lagi penambahan pasukan elite tiga matra milikTNImacam Marinir, Paskhas serta Kostrad.

DiNatunajuga disiagakan berbagai macam radar penjejak agar dapat mengetahui jika ada unsur asing yang menyelonong masuk keteritori, Indonesia tanpa izin bahkan pesawat siluman/stealth pun bakal terdeteksi jika mencoba melakukan pelanggaran.

PerkuatanNatunadimaksudkan sebagai unsur penangkal dengan jargon 'gebuk duluan sebelum masuk' dalam artian cegah dulu jauh diluar sebelum masuk keteritoriIndonesia.

Tentu dijadikannyaNatunasebagai pangkalan militer pemukul terdepanTNI di bagian utara Indonesia membuat banyaknegarawas-was.

Salah satunya ialahMalaysiayang sudah panik bukan main karena kekuatan TNI di Natuna bisa memenggal/membelahnegaramereka menjadi dua bagian.

PosisiNatunaberada ditengah antara SemenanjungMalaysiaserta Sabah dan Sarawak.

Maka mau tak mau jika ada pesawat ataukapallautbaik akan dan ke Semenanjung-Sabah & Sarawak, maka harus mendapat clearance dari pihak Indonesia.

Jika Indonesia mau jahat, bisa saja jalur antara Semenanjung- Sarawak diblokade untuk mengurung salah satu wilayahnegaraMalaysiaitu.

Jika nekat terobos tanpa izin maka siap-siap saja terima akibatnya.

Perkuatan diNatunamasih terus berlanjut dan di sana nantinya akan ditempatkan peralatantempurkelas satu nan canggih milikTNIuntuk menghadapi segala bentuk ancaman yang menganggu kedaulatan Indonesia.(Seto Aji/Gridhot.ID/ Haryanti Puspa Sari/kompas.com)

Baca Juga: Disuruh Donald Trump, AS Lakukan Serangan, Jenderal Paling Kuat Nomor 2 di Iran Terbunuh

Artikel Terkait