Penulis
Intisari-Online.com - Seorang pria yang dituduh membunuh saudara perempuannya atas perintah Setan telah melarikan diri dengan cara yang aneh.
Pembunuhan itu pun merupakan hal yang sangat aneh dan tak wajar.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Rabu (11/12/2019), tubuh korban memiliki banyak luka tusuk.
Bukan luka tusuk biasa, rupanya tindakan brutal itu semacam ritual yang harus dilakukan.
Mayat itu ditemukan di lorong sebuah blok apartemen tempat kakak beradik itu tinggal.
Sementara itu, Leonid Greyser, 18, si pelaku ditangkap saat tengah telanjang dan berdoa.
Dia mengklaim bahwa Setan atau Lucifer yang membuatnya membunuh saudaranya.
Seorang saksi mata mengatakan, Greyser menanggalkan pakaiannya sendiri.
Dia kemudian mengecat simbol iblis dengan darah di tubuh dan saudara perempuannya dan kepalanya.
Setelah itu barulah polisi tiba di tempat kejadian.
Saksi mata menyatakan bahwa dia meminta "untuk membebaskannya dari Setan."
Dalam pengakuannya yang kacau tentang penegakan hukum Rusia, yang tidak menyebutkan Setan atau Lucifer, dia ditanya mengapa dia membunuh saudara perempuannya.
"Itu dibutuhkan. Saya melakukan apa yang harus saya lakukan,” katanya.
Dia mengaku ingin mengatasi keraguannya sendiri dan menyadari tindakannya sendiri.
"Saya tidak menyesal," katanya, juga mengatakan kepada interogatornya bahwa dia memiliki hubungan "sempurna" dengan saudara perempuannya.
Membunuhnya akan "membuatnya lebih baik", katanya.
Nah, saat di persidangan sia bahkan berusaha melarikan diri.
Dengan berani dia memanjat melalui atap kotak ketika dia dibawa ke pengadilan di Pengadilan Distrik Shcherbinsky di Moskow.
Petugas pengadilan terkejut melihat Greyser berjuang untuk menjejalkan tubuhnya melalui ruang kecil sebelum dia naik masuk ke langit-langit.
Greyser, yang tidak diborgol, berusaha keluar melalui panel sebelum ditarik kembali oleh tiga penjaga polisi bersenjata yang memukulinya dengan tongkat dan meraih kakinya.
Usaha melarikan diri itu sangat gesit dan hanya jika telat beberapa menit saja, pelaku sudah berhasil kabur.
Pelaku kemudian ditahan selama dua bulan oleh pengadilan Moskow setelah mengaku membunuh saudara perempuannya yang berusia 21 tahun bernama Ariada Korol.
Baca Juga: Miliki 13.266 Pesawat Tempur, Angkatan Udara AS Disebut Nomor 1 di Dunia, Kalahkan Rusia dan China