Intisari-Online.com - Dalam upaya untuk mengurangi populasi tikus di New York City, tim pengendalian hama justru menciptakan generasi baru 'tikus super.'
Dilansir dari Daily Star, Rabu (11/12/2019), menurut Jonathan Richardson, dari University of Richmond, upaya pengendalian hama memang berhasil membunuh sebagian besar populasi tikus.
Namun, tikus-tikus yang lolos dan masih bertahan hidup justru mengembangkan genetik yan lebih fit.
Jonathan mengatakan bahwa para penyintas lebih cenderung memiliki sifat-sifat yang membuat mereka dapat menghindari serangan gempuran rodentisida dan perangkap.
Penyintas ini kemudian menghasilkan bayi tikus, yang mewarisi sifat-sifat kuat itu.
Jonathan menjelaskan:
"Jika hanya tikus terkuat yang berhasil lolos, para penyintas mungkin akan lebih beradaptasi untuk mengambil keuntungan dari ladang ranjau sumber daya yang tinggi di kota-kota modern."
Mereka kemudian menghasilkan populasi baru 'tikus super' yang akan terus berkembang biak lagi.