Penulis
Intisari-online.com - Ibu Lapor ke polisi anak gadisnya hilang, namun terkejut mengetahui kemana anaknya menghilang.
Awalnya sang ibu cemas karena anaknya tak kunjung pulang karena itulah dia melaporkannya ke polisi.
Namun, dengan laporan bahwa putrinya hilang.
Tetapi setelah melakukan pencarian polisi justru menemukan fakta mengejutkan, kemana hilangnya siswi tersebut.
Seorang siswi SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial GR (15), ditemukan baru selesai melayani pria hidung belang di salah satu hotel di wilayah itu.
GR ditemukan oleh aparat Kepolisian Sektor Kelapa Lima, setelah menerima laporan kehilangan oleh ibu kandung GR.
"Tadi pagi sekitar pukul 10.00 WITA, seorang ibu rumah tangga berinisial HRR, melapor ke Mapolsek terkait anak perempuannya yang menghilang dari rumah,"ungkap Kapolsek Kelapa Lima AKP Andri Setiawan, kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2019) malam.
Setelah menerima laporan lanjut Andri, anggota Polsek Kelapa Lima bersama HRR sebagai pelapor, melakukan pengecekan dengan menggunakan aplikasi.
Tak membutuhkan waktu lama, keberadaan GR pun diketahui, sehingga pelapor bersama polisi mendatangi lokasi GR di Hotel Sasando.
Polisi pun kemudian mengecek di dalam hotel dan mendapati GR bersama seorang temannya sedang memesan makanan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, GR mengakui kalau dia dibooking.
"Pengakuan dari GR, bahwa dirinya baru saja dibooking oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal," ungkap Andri.
Sang ibu pun tidak bisa berkata-kata. Raut kesedihan tampak di wajahnya.
Sesekali tangannya mengusap matanya.
Atas kejadian tersebut, HRR kemudian datang membuat laporan polisi, dengan Nomor: 397 /XII/2019/Sektor kelapa lima, 4 Desember 2019.
Menurut Andri, kasus tersebut sudah ditangani oleh unit PPA Polsek Kelapa Lima, guna diproses hukum lebih lanjut.
"Saat ini, GR dan seorang kurir bernama Nofri, sudah berada di Polsek Kelapa Lima untuk dimintai keterangan terkait dengan kejadian tersebut.
Sehingga dapat mengungkap pelaku tindak pidana perdagangan orang," tutupnya.(Sigiranus Marutho Bere)
Baca Juga: Merasa Kejang Otot? Ini 5 Solusi Alami untuk Mengendurkan Otot, Salah Satunya dengan Bluberi
Kasus lain siswi SMP dirayu berakhir adegan ranjang di Mojokerto
Update kondisi siswi SMP yang menjadi korban bujuk rayuan maut pria tua di Mojokerto.
Berawal dari perkenalan di Facebook, RLS (15) terbujuk rayuan maut Joko Purwanto (45) hingga berakhir ke agedan ranjang.
Meski kini tengah hamil tujuh bulan, namun korban yang masih duduk di bangku SMP ini tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
Menyikapi peristiwa ini, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (P2KBP2) Kabupaten Mojokerto melakukan pendampingan terhadap RLS.
Kepala Dinas P2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Yudha Hadi mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan orang tua untuk melakukan pendampingan terhadap korban.
Pihaknya menjamin korban tetap bisa melanjutkan sekolahnya.
"Kami sudah melakukan upaya pendampingan tapi dilakukan secara senyap karena korbannya adalah anak di bawah umur," ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (4/12/2019).
Yuda menjelaskan, usia korban masih belia yang hamil 7 bulan akan mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Pasalnya, hamil di bawah usia 19 tahun berdampak pada kondisi medis.
"Korban murung kondisinya kurang sehat," ujarnya.
Ia mengatakan status korban siswi kelas IX SMP ini akan tetap bisa melanjutkan masa depannya.
Pasalnya, sesuai UU ada tiga kriteria, yaitu korban ingkar janji ia punya hak untuk terus melanjutkan sekolah.
Kedua, apabila korban pemerkosaan atau pemaksaan pasti mendapat kesempatan untuk sekolah.
Ketiga, korban jual diri itupun kita usahakan secara aturan tidak bisa kita alihkan kejar paket.
"Korban adalah anak-anak masih panjang masa depannya dijamin dapat melanjutkan sekolah saya yang jamin bertanggungjawab," tegasnya.
Masih kata Yuda, pihaknya akan bertanggungjawab mengintegrasikan pemulihan psikologis agar korban diterima secara sosial dilingkungannya maupun keluarganya.
Jaminan pendampingan hukum, psikologis akan dibantu secara gratis.
Baca Juga: Merasa Kejang Otot? Ini 5 Solusi Alami untuk Mengendurkan Otot, Salah Satunya dengan Bluberi
"Korban hamil kejahatan asusila jika tidak mampu akan ditanggung biaya persalinan hingga sesar," terangnya.
Mengenai modus pelaku kejahatan asusila, lanjut Yuda, rata-rata mengenal korban melalui media sosial.
Fakta kasus asusila yang terjadi di daerah Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Mojosari, Gondang, Trowulan dan di Sooko itu rata-rata sejak kelas 5 SD susah aktif di jejaring sosial.
"Pelaku tindak asusila diawali berkenalan melalui media sosial maka dari itu harus waspada khususnya bagi anak-anak," pungkasnya.
Ditambahkannya, sesuai UU nomor 23 tahun 2002 yang diubah nomor 35 tahun 2014 memastikan korban maupun pelaku seksual akan mendapatkan pendampingan hukum.
Pihaknya juga membantu visum et repertum, pendampingan psikolog klinis terlepas itu korban keterpaksaan, pemerkosaan dan ingkar janji maka psikolog akan mengetahuinya.
"Mereka korban kekerasan seksual dibawah umur menjadi prioritas pantauan kami sudah MOU dengan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan jadi penanganan perkara ada secara khusus," tutupnya. (Frida Anjani/Surya Malang)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Update Kondisi Siswi SMP yang Terbujuk Rayuan Pria Tua di Mojokerto, Bisa Sekolah Lagi Meski Hamil
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ibu Laporkan Anaknya Masih Siswi SMP Hilang, Polisi Malah Menemukannya di Kamar Hotel Dibooking Pria