Find Us On Social Media :

Tragis, Bocah 5 Tahun Ini Tewas Setelah Dimasukkan di Kadang Kucing Hingga Disiram Air Mendidih oleh Orangtua Kandungnya

By Mentari DP, Kamis, 28 November 2019 | 13:15 WIB

Kasus penyiksaan terhadap anak.

Intisari-Online.com – Kasus pembunuhan sadis kembali terjadi.

Korbannya adalah seorang anak berusia lima tahun.

Tragisnya, pelakunya adalah orangtua kandungnya sendiri.

Bahkan disebutkan anak tersebut disiksa orangtuanya dengan cara dimasukan ke dalam kandang kucing. Lalu disiksa memakai sendok panas, hingga disirim air mendidih.

Baca Juga: Hiii…. Pulang dari Bulan Madu, Pengantin Baru Ini Temukan Belatung ‘Ngumpet’ di Paha Dalamnya

Begini kronologi pembunuhan anak tersebut seperti dikutip Wartakotalive.com dari DailyMail pada Kamis (28/11/2019).

Kasus ini terjadi di Singapura.

Dilaporkan seorang anak laki-laki berusia lima tahun meninggal dunia pada Oktober 2016 silam.

Orangtuanya bernama Azlin Arujunah dan Ridzuan Mega Abdul Rahman, yang masing-masing berusia 27 tahun.

Disebutkan bahwa korban ditemukan dalam keadaan memprihatinkan di dalam sebuah kandang kucing dengan luka bakar hingga 75 persen di tubuhnya.

Karena kondisi korban, polisi pun melakukan penyelidikan lebih dalam.

Sebab ada dugaan bahwa korban telah diperlakukan tidak baik oleh orangtua.

Kasus ini lantas dibawa ke Pengadilan Tinggi Singapura dan sidang mulai dilakukan pada 12 November 2019 kemarin.

Baca Juga: Miliki Anak dari Hasil ‘Cinta Satu Malam’ dan Kini Putrinya Ingin Tahu Siapa Ayah Kandungnya, Wanita Ini pun Berusaha Mencarinya

Dalam sidang, hakim di Pengadilan Tinggi Valerie Thean, hari ini, telah meminta pasangan itu untuk bersaksi.

Tapi keduanya menolak dan mengatakan bahwa mereka tidak ingin melakukannya.

Ada dugaan bahwa kedua tersangka memiliki masalah kesehatan mental.

Alhasil, pengadilan mendatangkan psikolog untuk para tersangka.

Dokter Jacob Rajesh, psikolog Arujunah, membuat laporan tentang bagaimana dia menderita gangguan untuk melakukan penyesuaian dengan suasana hati yang sangat tertekan.

Sedangkan dokter Ken Ung mendiagnosis Rahman dengan gangguan perhatian defisit hiperaktif, gangguan penggunaan hipnotis, dan gangguan mudah meledak berselang.

Pada hari pertama persidangan, pengadilan mendengar bagaimana bocah lima tahun itu disimpan di kandang kucing.

Bocah tak berdaya itu disiksa dengan sendok dan tang yang dipanaskan dan hal ini terjadi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya dia meninggal.

Kematiannya disebabkan oleh pukulan di kepala dan siraman air mendidih 92 Celcius atau atau hampir mencapai titik didih 100 Celcius.

Hal inilah yang menyebabkan korban mengalami luka bakar hingga 75 persen di tubuhnya.

Baca Juga: Nyawa Penduduk Korut Terancam Karena Kim Jong Un Disebut Sedang Sembunyikan 'Kiamat' dari Dunia, Apa Itu?

Gambar-gambar cedera bocah itu diperlihatkan di layar di pengadilan dan membuat orang tertegun.

“Korban mengalami patah tulang di hidungnya dan memar di tungkai, kulit kepala, dan bibir serta gusinya yang robek,” kata ahli patologi.

Pada akhirnya, anak tersebut meninggal hanya sehari setelah ia dirawat di rumah sakit.

Disebutkan juga bahwa anak laki-laki tersebut tinggal bersama keluarga asuhnya tak lama setelah kelahirannya pada tahun 2011.

Tetapi ia kemudian kembali ke orang tua kandungnya pada tahun 2015.

Sistem hukum Singapura mempertahankan hukuman mati yang diputuskan untuk sejumlah pelanggaran termasuk pembunuhan.

Jika terbukti bersalah, Arujunah dan Rahman terancam dieksekusi di tiang gantungan di penjara Changi.

Kedua terdakwa menyangkal pembunuhan dan persidangan masih berlanjut. (Gede Moenanto)

(Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anak Berusia 5 Tahun Tewas di Kandang Kucing, Disiksa Pakai Sendok Panas Lalu Disiram Air Mendidih”)

Baca Juga: Aktor Godfrey Gao Meninggal Karena Gagal Jantung di Usia 35 Tahun: Gagal Jantung, Penyakit Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian pada Usia Muda