Beri Makanan Gratis pada Tunawisma, Pria Ini Malah Dikecam Orang-orang Bahkan Diminta Menghentikan Tindakan Mulianya

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang pemilik restoran kebab di Selandia Baru yang baik hati telah memberi makan orang tunawisma secara gratis pada hari Minggu.

Intisari-Online.com -Seorang pemilik restoran kebab di Selandia Baru disebut sebagai orang yang baik hati.

Bagaimana tidak, dia dilaporkan telah memberi makan orang tunawisma secara gratis.

Namun, bukannya dipuji, beberapapemilik bisnis lain di daerah tersebut malah memintanya untuk menghentikan tindakan mulianya tersebut.

Apa alasannya?

Baca Juga: Jangan Dibuang! Coba Taruh Irisan Lemon Bekas di Rak Piring, Anda Akan Terkejut Mengetahui Hasilnya Ini

Pertama, pemilik restoran kebab itu bernamaZuhaib Abbas Bangash.

Dia memang memberikan makanan-makanan gratis kepada para tunawisma dari jam17.30setiap hari Minggu di rumah makan Gleneden Kebab di Auckland Barat, seperti melansir dari Unilad (23/11/2019).

Namun kedermawanannya, kini mengundang kecaman dari Asosiasi Bisnis Glen Eden.

Mereka meminta Zuhaib untuk menghentikan aksi mulianya tersebut.

Berbicara kepada situs Selandia Baru, Stuff, Zuhaib berkata, "Mereka berkata bahwa mereka tidak senang dengan apa yang saya lakukan."

"Mereka mengatakan semua tunawisma akan datang ke sini dan bisnis lainnya akan turun."

Menurut Zuhaib, dia mempromosikan acara itu di media sosial dan tidak ingin mengusir orang yang kelaparan.

Minggu lalu, 17 November, misalnya, 23 orang tampaknya datang saat take away untuk menikmati makanan gratis.

Baca Juga: Viral Saldo ATM Terpotong Otomatis Tanpa Izin, Ini Jawaban Humas BPJS dan Begini Sistem Autodebet BPJS yang Benar

Seperti yang dikatakan Zuhaib, "Saya melakukan hal yang baik."

"Saya sudah berjanji akan melakukannya, saya tidak bisa berhenti sekarang."

Menurut asosiasi bisnis, proyek Zuhaib tersebut membuat 'kekhawatiran' bisnis lain mungkin dirugikan karena para tunawisma datang ke daerah tersebut.

Zuhaib telah tinggal di Selandia Baru selama delapan tahun terakhir, setelah meninggalkan negara asalnya Pakistan ketika distrik asalnya Parachinar berada di bawah kendali Taliban.

Istrinya meninggal tiga bulan sebelum dia pergi, dan Zuhaib mengambil keputusan untuk meninggalkan anak-anaknya bersama nenek mereka ketika dia pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah.

Dia tiba di Selandia Baru hanya dengan $ 20 (Rp281.000).

Setelah bekerja untuk memiliki toko kebab sendiri, anak-anak Zuhaib dapat bergabung dengannya di Auckland setahun kemudian.

Zuhaib mengatakan proyek tunawisma adalah 'satu hal kecil' yang bisa dia lakukan untuk memberikan imbal balik kepada masyarakat, karena dia mengatakan dia tahu bagaimana rasanya berjuang.

Baca Juga: Bangkai Babi Ditemukan di Jalan-jalan, 'Ini Tadi Siang Ditemukan Sekitar Pukul 12.00 Lewat'

Dan meskipun ini adalah pertama kalinya dia secara resmi membuka tokonya untuk memberi makan para tunawisma, Zuhaib mengatakan dia tidak pernah menolak siapa pun yang meminta makanan.

Zuhaib berkata, "Mereka bukan orang jahat, saya tahu mereka memiliki reputasi buruk, tetapi mereka hanya ingin makan."

"Mereka butuh makanan, saya punya makanan - ini $ 600 (Rp8,4 juta) dari kantong saya sendiri setiap minggu."

"Mengapa saya disuruh berhenti? Saya tahu mereka pergi dari sini dengan sangat bahagia."

Zuhaib mengatakan dia memilih malam Minggu untuk proyeknya karena daerah itu biasanya paling sunyi saat itu, dengan lebih sedikit orang yang keluar.

Namun, manajer pusat kota Asosiasi Bisnis Glen Eden Jennifer Conlon mengatakan kekhawatiran mereka tentang proyeknya telah disalahartikan.

Conlon mengatakan bahwa asosiasi tersebut ingin memperkenalkan 'skema yang lebih luas' untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan 'menciptakan lingkungan' untuk mendukung semua orang di pusat kota.

Zuhaib percaya, bagaimanapun, segala upaya untuk memberi makan para tunawisma - dari pemilik toko kebab yang baik ke proyek komunitas yang lebih besar - harus didukung.

Seperti yang dia katakan, "Banyak hal buruk terjadi di Glenmall, saya tahu itu, tetapi kita tidak bisa menilai siapa pun."

"Saya akan terus melakukan ini, saya tidak akan berhenti."

Baca Juga: Ibunya Dibuat Heran Setiap Hari Rambut Anaknya Semakin Pendek, Begitu Menyadari yang Terjadi Sang Ibu Geram dan Mulai Bertindak

Artikel Terkait