24 Tahun Berlalu, Ramalan Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020 Hampir Benar Adanya: Kesengsemnya Anak Muda Bisa Jadi Titik Awal Kehancuran Bangsa

Tatik Ariyani

Penulis

Bagaimana tidak, pidato tersebut nyatanya mampu memprediksi kondisi bangsa Indonesia 24 tahun setelahnya.

Intisari-Online.com - Siapa yang tak mengenal sosok Presiden ke-2 RI, Soeharto?

Pribadi yang dikenal tegas dan dicap beberapa orang sebagai diktator ini setidaknya telah memberikan kontribusi pembangunan bagi negara ini.

Sepanjang pemerintahannya, Presiden Soeharto mencatat sejarah sebagai presiden terlama yang memimpin Indonesia, yakni selama 32 tahun.

Meski masa kepimpinannya berakhir pada tahun 1998, siapa sangka Presiden Soeharto pernah meramalkan soal kondisi Indonesia di tahun 2020.

Baca Juga: Warga Bali Dibuat Geram, Dua Turis Berulah Lakukan Ini Saat Mengendarai Motor Hingga Masuk Pemberitaan Dunia

Ya, ini terungkap lewat sebuah unggahan yang dibagikan Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut Soeharto.

Lewat Instagram pribadinya @tututsoeharto pada Kamis (21/11/2019), putri sulung Presiden Soeharto itu membagikan sebuah video singkat berisi pidato sang negarawan.

Rupanya pidato tersebut disampaikan sang presiden tatkala menghadiri Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Bukan sembarangan, ucapan demi ucapan Presiden Soeharto dalam pidato tersebut seolah terasa bagaikan firasat.

Baca Juga: Kasus Bayi Berusia 40 Hari yang Digigit Tikus: Jika Kita Digigit Tikus, Kita Berisiko Kena 4 Penyakit Mematikan Ini

Bagaimana tidak, pidato tersebut nyatanya mampu memprediksi kondisi bangsa Indonesia 24 tahun setelahnya.

Dalam unggahannya, Tutut Soeharto menuliskan penjelasan singkat tentang apa yang disampaikan sang ayah dalam pidatonya.

Tak main-main, Presiden Soeharto ternyata sudah memperingatkan soal hantaman globalisasi bahkan sejak tahun 1995.

“Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi di mana banyak serbuan produk asing.”

Baca Juga: Rutin Minum Air Rebusan Daun Salam? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda

“Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati.”

“Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri," tulis Tutut Soeharto di kolom caption.

Seperti inilah isi pidato Presiden Soeharto di acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Di awal penuturan, sang presiden memperingatkan kaum muda untuk mencintai Tanah Air, khususnya produk dalam negeri.

Baca Juga: Malamnya Mengaku Melihat Penampakan Pocong, Istri Dokter Ini Lari Ketakutan, Esoknya Justru Tertawa Setelah Mengetahui yang Sebenarnya

“Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan sekarang untuk mencintai Tanah Air, untuk mencintai produk dalam negeri.”

“Jika kelak di kemudian hari dalam rangka mempersiapkan kompetisi bersaing dengan negara besar lain kita masih kurang baik, kurang sempurna untuk menghadapi banjirnya daripada barang-barang itu.”

“Maka hanya dengan mencintai Tanah Air maka para remaja yang akan hidup tahun 2020 akan menjadi benteng daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa,” ungkapnya.

Bak firasat, Presiden Soeharto seolah mampu meramalkan kaum muda Indonesia di masa depan bakal lebih menyukai produk asing lantaran dibanderol dengan harga yang lebih murah.

Baca Juga: Tengah Melayat, Pria Ini Kaget Karena 'Ditelepon oleh Jenazahnya,' Lantaran Ponsel Itu Berada di Peti Mati, Polisi pun Sampai Turun Tangan

“Kalau daripada para pemuda nanti kesengsem daripada produk yang murah yang baik tapi hasil di luar negeri hancur daripada bangsa ini.”

“Apa? Produknya nggak ada yang membeli. Kalau nggak ada yang membeli pabriknya tutup lantas semua tidak bisa bekerja, tidak bisa makan,” sambungnya kemudian.

Tak ayal, Presiden Soeharto mengharap pihak perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi persaingan globalisasi.

Baca Juga: Jalan 6 Km Setiap Hari Selama Lebih dari 12 Tahun, Anjing Ini Senang Keliling Kota, Ternyata Hal Tak Terduga Ini yang Dilakukannya

“Ini merupakan salah satu yang perlu kita siapkan, jadi daripada semua pendidikan, lebih-lebih semua perguruan tinggi harus mampu mempersiapkan. Bukan kita curang, tidak. Tapi kita menyelamatkan negara.”

“Kita sekarang harus meningkatkan daya saing kita yang tinggi. Dan pasti kita dapet. Kita yakin!”

“Tapi andaikan tidak, senjatanya mulai sekarang adalah nasionalisme."

"Mencintai Tanah Air, mencintai produk dalam negeri harus mulai sekarang,” tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia bakal menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan.

Mengutip Kompas.com (26/08/2014), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Sudah Diramalkan Sejak 24 Tahun Lalu, Begini Prediksi Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020: Hancur Bangsa Ini…

Artikel Terkait