Find Us On Social Media :

Wanita Ini Rela Lengannya Diamputasi Demi 'Membeli' Waktu untuk Menemukan dan Menikahi Belahan Jiwanya, 'Tidak Masalah Berapa Lama Saya Bersamanya'

By Tatik Ariyani, Sabtu, 23 November 2019 | 15:30 WIB

"Kami berusaha membuat kenangan bersama tetapi sulit pada saat yang sama karena saya bisa sakit dan cepat lelah."

Pertempuran Shannon dengan kanker dimulai ketika dia baru berusia 15 tahun.

Awalnya, rasa sakitnya dianggap sebagai 'tennis elbow', tetapi setelah benjolan itu tumbuh lebih besar dan lebih menyakitkan, dia pun melakukan pemeriksaan ultrasonografi, tes darah dan biopsi.

Pada Juli 2013, Shannon didiagnosis menderita sarkoma sinovial - jenis kanker langka yang menyerang jaringan lunak.

Remaja muda ini menjalani perawatan kemoterapi dan radioterapi sebelum menjalani operasi pada Maret 2014 untuk menghilangkan benjolan.

Baca Juga: 24 Tahun Jadi Tukang Bersih-bersih di Bandara dan Pernah Digaji Rp7.000 per Hari, Pria Ini Akhirnya Berhasil Jadi Pilot

Shannon harus check up setiap tiga bulan untuk memastikan kanker tidak kembali tetapi gagal ketika benjolan lain muncul pada Juli 2017.

Kanker itu kembali dalam bentuk sarkoma kelas 3, dan untuk menghentikan penyebaran kanker lebih lanjut, para dokter harus mengamputasi lengan kanan Shannon.

Shannon berkata, "Saya tahu merelakan lengan kanan saya bisa menjadi perjuangan bagi saya karena saya harus belajar menulis dan melakukan kegiatan dengan lengan saya yang berlawanan.

Baca Juga: Wanita Ini Pesan Pizza Lewat 911 untuk Selamatkan Nyawa Ibunya, Lihat Cara Cerdasnya dalam Memberi Kode untuk Memberi Tahu Polisi