Karena Kondisi Tubuhnya Ini, Seorang Wanita Dijauhi dan Diolok-olok Tetangganya, 'Tetangga Dekat Mengira Aku Seorang Penyihir'

Intisari-Online.com -Kumar Nayak (63) telah hidup dengan abnormalitas sejak lahir dan tidak memiliki uang untuk berobat.

Dikutip dari metro.co.uk (22/11/2019), dia mengatakan tetangganya sesama penduduk Ganjam, Odisha di India,akan melakukan diskriminasi padanya.

Jika tidak menjauh darinya, mereka akan mengoloknya karena kondisi abnormalnya.

"Saya lahir dengan kondisi ini dan tidak dapat diobati karena kami termasuk keluarga miskin," dilansir dari metro.co.uk.

"Sudah 63 tahun kondisi saya seperti ini, dan tetangga dekat mengira aku seorang penyihir sehingga mereka menjauh dari saya.

Baca Juga: Mimisan Selama Dua Minggu, Saat Diperiksa Dokter Temukan Makhluk Sepanjang 8 cm Ini dalam Hidungnya

"Namun terkadang ada pengunjung yang datang melihat kondisi saya. Saya dipaksa untuk tetap di dalam rumah karena saya diperlakukan berbeda."

Meski begitu, tidak semua tetangganya berpendapat demikian.

Satu tetangga yang simpati kepadanya menambahkan, "Aku tahu dia memiliki masalah kesehatan dan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan apa yang diyakini orang lain tentangnya,"

"Aku merasa kasihan karena dia tidak dapat pergi berobat."

Baca Juga: Hanya Minta Uang Rp3.500, Pengemis Ini Ditembak Dua Kali dari Jarak Dekat hingga Tewas, Penembak dengan Santainya Berjalan Pergi Meninggalkannya

Kondisi Nayak adalah kondisi langka bernama polidaktili.

Kondisi ini menyebabkan manusia memiliki jumlah jari yang berlebih dari jumlah normal.

Nayak sendiri memiliki jumlah jari kaki 20 dan jari tangan 12.

Penolakan akibat kekurangan fisik tersebut ternyata juga dialami oleh anak kecil di Rusia.

Baca Juga: Umur 105 Tahun Masih Jadi Dokter, Kakek ini Berikan 6 'Rahasia' Panjang Umurnya, Termasuk Kebiasaan Saat Kita Masih Kecil!

Sofya Zakharova dikabarkan orang tuanya bahwa dia tidak dapat memulai sekolahnya karena bentuk tengkorak kepalanya akan menakuti anak kecil yang lain.

Dia disarankan untuk mengikuti operasi sebelum didaftarkan ke sekolah lagi.

Namun operasinya masih ditunda, sedangkan para ahli mengingatkan perkembangan gadis tersebut akan terhambat jika dia tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan anak kecil lainnya.

Seorang psikolog bernama Ekaterina Belan mengatakan "semakin cepat dia mendapatkan pengalaman berinteraksi, akan semakin mudah untuk dia menerima kondisinya di tempatnya tinggal dan tumbuh," ujar Belan dilansir ladbible.com.

Baca Juga: Hanya Minta Uang Rp3.500, Pengemis Ini Ditembak Dua Kali dari Jarak Dekat hingga Tewas, Penembak dengan Santainya Berjalan Pergi Meninggalkannya