Penulis
Intisari-online.com -Daging babi merupakan salah satu protein utama bagi penduduk wilayah Asia.
Untuk penganut agama selain Muslim, daging babi diperbolehkan untuk dikonsumsi dan menjadi bahan protein utama di Negara Jepang, Korea bahkan China.
Babi pun dapat dimasak apa saja seperti layaknya daging sapi atau daging ayam.
Namun hobi memakan daging babi orang China ini sepertinya harus dihentikan terlebih dahulu sebab ternyata hal tersebut merugikannya.
Baca Juga: Sisi Lain Mak Erot Sang Legenda Pembesar Vitalitas Pria, Terjadi Hal Aneh Saat Kuburannya Dibongkar
Zhu Zhong-fa yang berumur 43 tahun telah hampir sebulan merasakan sakit kepala berkepanjangan.
Namun dia memilih menunggu sebulan untuk akhirnya mengunjungi dokter dan berobat akan apa yang ia alami.
Dokternya, Wang Jian-rong dari Departemen Penyakit Infeksi, melakukan rekam medis untuk Zhu dan mendiagnosanya dengantaenaisis.
Dia juga menemukan 700 cacing pita di tubuh Zhu.
Cacing pita atau nama ilmiahnyaTaenia solium didapatkan dari telur cacing pita yang ada pada daging babi yang tidak dimasak dengan benar.
Dokter Wang mengatakan jika cacing pita tersebut sudah menyebar ke seluruh tubuh Zhu dan sudah merusak organ tubuh Zhu.
Menurut WHO dilansir oleh mirror.co.uk, ketika telur cacing pita masuk ke dalam sistem saraf, cacing tersebut dapat menyebabkan gejala penyakit saraf seperti pada Zhu, termasuk pula epilepsi.
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan laksatif dan obat-obat lain tetapi dosis dan lama waktu pengobatan bervariasi tergantung dari keparahan infeksi.
Zhu sendiri akhirnya mengaku jika sebulan dari saat dia berobat dia mengonsumsi steamboat.
Daging babi yang ia konsumsi dari steamboat itulah penyebab penyakit yang ada pada dirinya.
Ia mengatakan, mungkin saja daging babinya tidak dimasak dengan baik.
Dokter Wang mengatakan, "banyak sekali daging yang kita konsumsi karena pada kehidupan sehari-hari kita suka mengkonsumsi makanan berbahan daging," dikutip mirror.co.uk.
"Jika tidak dimasak dengan baik, cacing pita yang ada di daging itu akan tetap hidup sewaktu masuk ke tubuh kita."