Penulis
Intisari-online.com - Baru-baru ini, sebuah kantor di Afrika Selatan dihebohkan dengan dua orang wanita.
Yang membuat heboh adalah dua wanita tersebut pergi ke sana sambil menggotong mayat paman mereka.
Dua wanita itu naik ke mobil, mengangkat sebuah kantong plastik besar, dan berjalan ke sebuah kantor di Provinsi KwaZuli-Natal.
Para wanita, Thandaza Mtshali dan Thobeka Mhlongo, menolak untuk pergi jika keinginannya belum dipenuhi.
Menurut Dailystar, pada Rabu (20/11/2019), insiden itu bermula dari akal-akalan sebuah perusahaan asuransi terkenal di Afrika Selatan.
Menurut keterangan, perusahaan itu menemukan cara untuk tidak membayar polis.
Jadi, dua wanita itu mencoba mengumpulkan asuransi jiwa kerabatnya yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan klaim mereka.
Baca Juga: Suka Masak Mie Instan? Begini Cara Memasak Mie Instan Agar Kandungan MSG yang Merusak Otak Hilang
Old Mutual, salah satu perusahaan asuransi paling disegani di Afrika Selatan, bersikeras menolak informasi bahwa lelaki yang dimaksud benar-benar meninggal.
Dua wanita itu kemudian langsung membawanya jenazah demi membuktikan bahwa pamannya benar-benarsudah meninggal.
Saksi mata mengatakan, "Begitu wanita itu dijanjikan mereka akan dibayar, mereka berjalan kembali ke dalam kontor dan depan konter lalu membawa kantong mayat itu."
"Dua pria pergi membantu mereka dan mengarahkan tas mayat ke bagasi mobil," katanya.
"Orang-orang yang menontonya hanya tercengang ketika semua itu terjadi," jelasnya.
"Para wanita mengatakan bahwa di dalam kantong itu ada jenazah pamannya."
"Itu dijadikan bukti bahwa keluarga mereka telah mati," sambungnya.
Baca Juga: Sebanyak 10 Ton Mayat Disimpan di Gudang Ini, Segini Harga yang Ditawarkan Untuk Beli Organ Manusia
Salah satu wanita ditanya mengapa mereka membawa mayat dari kamar mayat, dan jika mereka telah dibayar dan dia menjawab,
"Ya.Mereka membayar sekarang.Itu sebabnya kami membawa mayat itu masuk," katanya.
Old Mutual mengatakan bahwa insiden itu "paling meresahkan" dan mereka bersikeras bahwa mereka "bersimpati terhadap keluarga selama masa sulit ini".
Jenazah itu diketahui adalah Mr Mhlongo yang memiliki 38 anak dan meninggal pada usia 46 tahun setelah diserang disebuah bar di kota Stanger.
Seorang juru bicara untuk Asosiasi Praktisi Pemakaman Nasional SA mengatakan bahwa masalah ini masih jauh dari selesai dan bahwa organisasi akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Old Mutual.
Old Mutual telah menunda pembayaran karena mereka sedang menunggu "penilaian tambahan."
Mtshali mengatakan bahwa karena penantiannya begitu lama, dia dan seorang bibi memutuskan untuk membawa mayat itu ke kantor Old Mutual di Stanger dan menunjukkan kepada mereka mayatnya.
Baca Juga: Dijamin Berat Badan Turun dalam Waktu Empat Minggu dengan Diet Ini, Mau Coba?