Find Us On Social Media :

Ramai Soal Telur yang Terkontaminasi dan Pabrik Tahu yang Gunakan Sampah Plastik, Ternyata Sampahnya dari Limbah Impor

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 19 November 2019 | 12:30 WIB

Ilustrasi

 

 

Dua desa yakni, Tropodo dan Bangun, merupakan wilayah yang terdampak dari aktivitas tersebut.

Kedua tempat ini setiap hari menerima 50 ton plastik berkualitas rendah.

Bahkan di Tropodo, terdapat 50 pabrik tahu yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar.

Sementara di Desa Bangun, sampah plastik yang ada ditimbun lalu dibakar di area terbuka.

Akibatnya, telur dan ayam di kedua desa itu tercemar polutan.

Bahkan kandungan dioxin pada telur yang dihasilkan di Desa Tropodo hampir sama dengan konsentrasi tertinggi dioksin yang diambil dari situs Bien Hoa di Vietnam.

 

 

Tempat ini merupakan bekas pangkalan udara Amerika Serikat (AS) saat Perang Vietnam.

Kala itu, AS menyemprotkan herbisida ke tanaman milik Viet Cong.

Salah satu kandungan dalam zat tersebut adalah dioxin.

Bukan itu saja, ayam yang diambil dari tempat penimbunan sampah di Desa Bangun terkontaminasi oleh PFOS dengan konsentrasi yang setara dengan kawasan industri di Eropa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Pabrik Tahu yang Gunakan Sampah Plastik, Ternyata Sampahnya dari Limbah Impor"

Baca Juga: Tahun Depan Iuran BPJS Naik, Namun Ekonom Top Ini Meramalkan BPJS Akan Tetap Defisit, Kok Bisa?