Find Us On Social Media :

Kisah Kembar Siam Abby dan Brittany, 1 Tubuh untuk 2 Kepala, Jalani Hidup Layaknya Orang Biasa Meski Mereka Punya Keterbatasan

By Tatik Ariyani, Senin, 18 November 2019 | 18:30 WIB

Kisah kembar siam Abigail dan Brittany

Intisari-Online.com - Terlepas dari semua keterbatasan fisik mereka, kembar siam unik Abigail dan Brittany Hensel telah menjalani kehidupan penuh selama 29 tahun.

Dengan keterbatasan yang mereka miliki, dua gadis itu membuktikan bahwa adalah segala kesulitan dapat diatasi dan impian dapat diwujudkan jika kita benar-benar menginginkannya.

Melalui sebuah film dokumenter, berikut ini adalah cerita kehidupan Abby & Brittany, seperti melansir dari Bright Side.

Abigail dan Brittany lahir pada 7 Maret 1990 di Minnesota, AS.

Kelahiran si kembar adalah kejutan nyata bagi para dokter dan orang tua karena scan ultrasound sebelumnya tidak menunjukkan bahwa bayi kembar atau adanya penyimpangan dalam perkembangan bayi.

Baca Juga: Kesaksian Tukang Gali Kubur Terkait 35 Makam yang Dibongkar oleh Sosok Misterius, Untuk Diambil Tanah Merah Kuburannya?

Selama persalinannya, ibu mereka menyadari bahwa ada yang tidak beres, para dokter panik dan tidak menunjukkan bayinya dalam waktu yang lama.

Ketika orangtua mereka akhirnya melihat si kembar, mereka langsung jatuh cinta kepada mereka dan semua ketakutan dokter menghilang.

Menurut statistik, dari 30 juta kembar siam, hanya satu tubuh yang bertahan.

Organ-organ internal yang lain gagal selama 24 jam pertama setelah lahir, namun si kembar berhasil melawan hal itu dan berkembang seperti anak pada umumnya dari tahun ke tahun.

Mereka bahkan tidak membahas pemisahan gadis-gadis itu, karena solusi ini akan membunuh salah satu dari gadis-gadis itu atau akan merusak kehidupan mereka berdua.

Dan si kembar sendiri pun menentang operasi pemisahan, mereka terbiasa hidup bersama, memiliki orang lain di dekat mereka, seseorang yang dapat memahami dan mendukung yang lain.

Orangtua mereka melakukan segala daya mereka untuk membuat si kembar merasa seperti anak-anak biasa, meskipun kurangnya informasi tentang kasus mereka.

Orangtua mereka menemukan sekolah reguler untuk para gadis di mana mereka belajar untuk tidak memperhatikan penampilan orang lain dan mereka menemukan teman.

Baca Juga: Pesan Rahasia Firaun Tutankhamun, Terungkap di Makam Seorang Arkeolog: 'Duduk dengan Wajah Menghadap Angin Utara'