Find Us On Social Media :

Seorang Wanita Nyaris Meninggal Setelah Berhubungan Intim dengan Suaminya, Penyebabnya Gara-Gara Suaminya Lakukan Ini Sebelum Berhubungan Badan

By Afif Khoirul M, Senin, 18 November 2019 | 17:00 WIB

Ilustrasi pasangan

Intisari-Online.com - Baru-baru ini sebuah kisah aneh terjadi pada seorang wanita berusia 46 tahun.

Ia nyaris meninggal setelah berhubungan badan dengan suaminya.

Melansir Independent pada Minggu (17/11/19), kasus ini diterbitkan dalam American Journal of Medicine dengan judul "Hampir dibunuh oleh cinta: A Cautionary Coital Tale."

Dalam jurnal tersebut wanita dari Baltimore AS menderita alergi terhadap air mani suaminya.

Lalu mengapa air mani bisa menyebabkannya hampir meninggal?

Baca Juga: Misteri Kera Raksasa Setinggi 3 Meter Terkuak: 'Ini Spesies yang Penuh Teka-teki'

Ternyata wanita ini sebenarnya juga menderita reaksi anafilaksis terhadap antibiotik.

Reaksi anafilaksis pada dasarnya adalah reaksi alergi yang sangat serius yang berkembang sangat cepat dan dengan cepat bisa menyebabkan kematian.

Penyebab awalnya ternyata adalah suaminya minum antibiotik sebelum berhubungan badan.

Menyebabkan air mani suaminya terkonsentrasi dengan nafcillin yang memicu reaksi alergi dari wanita itu.

Baca Juga: Misteri Romawi Berusia 500 Tahun Akhirnya Terpecahkan Ketika 'Kota yang Hilang' Penghasil Hiasan dari Usus Ikan Teri Ini Ditemukan

Tak lama setelah berhubungan badan, wanita itu mulai mengalami pusing, diare, tangan dan kaki gatal serta berkeringat parah.

Dia segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan di mana dokter mengira dia menderita sepsis karena tekanan darahnya rendah.

Kemudian dia diberi infus dan antibiotik.

Namun, setelah melakukan pemeriksaan lanjutan, hasil tes menunjukkan wanita ini syok anafilaksis.

Baca Juga: Begitu Mewah, Inilah Makam 2 Juta Koin Bersejarah Milik Pangeran Nakal yang 'Suka Menyia-nyiakan Kekayannya'

Wanita itu memiliki riwayat alergi penisilin sejak kecil dan diketahui bahwa suaminya mencoba mengobati infeksi bakteri dengan antibiotik yang disebut nafcilling dan mengandung penisillin.

Setelah perawatan, tekanan darahnya mulai normal dan kondisinya mulai membaik.

Wanita itu keluar dari rumah sakit dan diberitahu untuk tidak melakukan hubungan intim dengan suaminya setidaknya setelah 1 minggu dia minum antibiotik.

Penulis laporan mengatakan bahwa tulisan ini adalah ketiga kalinya mendapat penolakan tersebut untuk mendokumentasikan dalam jurnal medis. 

Tetapi mereka kemudian menyarankannya menulis resep untuk "mempertimbangkan bahaya reaksi alergi dan efek samping yang merugikan, tidak hanya untuk pasien tetapi juga untuk keluarga pasien."

Baca Juga: Kasus Video Pelemparan Cairan Sperma: Jangan Salah, Ternyata Sperma dan Air Mani Itu Berbeda