Organ Hati Kembar Siam Ardi dan Ardan Berhasil Dipisahkan: Ini 5 Kisah Kembar Siam Paling Dikenang di Dunia, Ada dari Indonesia Juga

Mentari DP

Penulis

Organ hati kembar siam Ardi dan Ardan menempel, namun tim dokter berhasil memisahkan organ hati keduanya selama 10 jam operasi.

Intisari-Online.com – Anda tahu kasus kembar siam Ardi dan Ardan?

Dilansir dari kompas.com pada Senin (18/11/2019), diketahui kembar siam Ardi dan Ardan memiliki organ hati masing-masing dan proporsinya telah diketahui.

Tapi karena mereka kembar siam, hati mereka menempel.

Oleh karenanya, dokter melakukan operasi pemisahan terhadap organ hati keduanya. Dan operasi tersebut berhasil.

Baca Juga: BERITA POPULAR: Raja Judi Asal Indonesia yang Menang Rp28 Miliar hingga Asteroid Berkekuatan 15 Kali Bom Hiroshima Akan Hantam Bumi pada 2022

Penanggung jawab operasi, dr Alexandra SpBA, mengatakan tim dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, berhasil memisahkan organ hati kembar siam Ardi dan Ardan.

Namun, karena tubuh Ardan lebih besar, hati untuk Ardan juga tampak lebih besar dibandingkan milik Ardi.

“Hanya bagian hati Ardan sepertinya lebih besar dibandingkan punya Ardi, jadi kita potong bagian lipatan pertengahan,” tutur ketua tim operasi dr Edy Jo Siswanto.

Disebutkan bahwa operasi tersebut berlangsung selama 10 jam dan melibatkan 30 tim dokter berbagai spesialis dari beberapa rumah sakit.

Kisah kembar siam sering terjadi di berbagai dunia. Ada yang berhasil dipisahkan, ada juga yang tidak. Ada yang selamat, ada juga yang tidak.

Namun di antara berbagai kisah kembar siam di dunia, ini 5 kisah yang paling dikenang.

Ladan dan Laleh Bijani

Kedua gadis asal Iran ini dijuluki ‘Bayi Kembar yang Original’.

Ladan dan Laleh lahir pada tanggal 17 Januari 1974. Sejatinya, keduanya memiliki bagian tubuh yang sempurna.

Namun bagian kepalanya menyatu karena hanya memiliki satu buah otak saja.

Tahun 2002, Ladan dan Laleh sepakat melakukan operasi di Rumah Sakit Raffles, Singapura. Dr. Keith Goh dan 28 dokter bedah akan berpartisipasi dalam operasi besar ini.

Operasi dilakukan pada tanggal 6 Juli 2003 ketika usia Ladan dan Laleh 29 tahun.

Sayang, operasi yang baru selesai 2 hari kemudian, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2003 tidak berhasil.

Ladan meninggal di meja operasi pukul 14.30. Lalu 90 menit kemudian, Laleh menyusul saudarinya.

Menurut dokter, selama operasi terjadi pendarahan yang sangat besar dibagian otak mereka.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Penipuan yang Dilakukan oleh First Travel? Ini Kabar Terbarunya

Abby dan Brittany Hensel

Jika Ladan dan Laleh memiliki satu otak tapi dua tubuh, maka Abby dan Brittany kebalikannya.

Mereka mempunyai dua otak tapi satu tubuh. Keduanya lahir 26 tahun yang lalu pada tanggal 7 Maret 1990.

Wanita asal Amerika Serikat ini memiliki dua kepala, dua otak, dua paru-paru, tiga ginjal tapi hanya satu tubuh.

Satu orang mengontrol bagian kiri tubuh dan satu lainnya mengontrol bagian kanan tubuh, namun tubuh mereka bergerak bersama-sama.

Kedua orang tuanya, Patty dan Mike Hensel tidak menginginkan operasi pemisahan. Sebab, risikonya hanya salah satu dari putri mereka yang akan hidup.

Selain hanya memiliki satu buah tubuh, organ reproduksi dan sumsum tulang belakangnya juga hanya satu.

Akhirnya, atas persetujuan bersama Abby dan Brittany akan hidup seperti ini.

Donnie and Ronnie Galyon

Kedua pria kelahiran 28 Oktober 1951 ini masuk dalam Guiness World Records sebagai kembar siam tertua di dunia pada Oktober 2014.

Donnie dan Ronnie bersatu dibagian pangkal paha. Hingga menyebabkan keduanya memiliki satu organ reporduksi yang sama.

Anak pasangan Wesley dan Eileen Galyon ini tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Sehingga mereka mengalami buta huruf.

Agar anaknya tidak minder, sang ayah membawa keduanya pada arena pertunjukkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

Dengan bantuan dua buah kursi roda yang dimodifikasi, keduanya bisa berjalan ke luar rumah.

Berkat itu semua, kehadiran Donnie dan Ronnie disadari warga Amerika.

Baca Juga: Tunangan Jessica Iskandar Jalani Cangkok Kulit: Begini Prosedur Cangkok Kulit dan Kisah Pasien yang Selamat Berkat Cangkok Kulit

Manar dan Islam Maged

Saat lahir ke dunia ini, bayi Manar menghebohkan pihak rumah sakit. Sebab, ia menderita penyakit langka yang bernamaCraniopagus Parasiticus.

Artinya ia memiliki seorang kembaran yang memiliki kepala dengan tubuh belum berkembang. Sementara kembaran lainnya tumbuh sempurna.

Di dunia, kasus ini hanya pernah terjadi tiga kali.

Manar, itulah nama bayi berusia 10 bulan ini. Sementara kembarannya, Islam, menempel di sisi atas tengkorak kepalanya.

Manar memiliki organ lengkap manusia, sementara Islam memiliki otak tapi tidak mempunyai organ tubuh sama sekali. Tidak juga tangan ataupun kaki. Sehingga Islam bergantung sepenuhnya pada Manar.

Meskipun Islam tidak memiliki paru-paru dan jantung, kepalanya yang bersatu dengan Manar membuatnya bertahan. Ia mampu menangis ataupun tersenyum.

Sayangnya, ini membahayakan hidup Manar. Sebab, satu jantung Manar tidak bisa menghidupi dua orang.

Atas saran dokter, keduanya melakukan operasi pada 19 Februari 2006 di kota Benha, Mesir. Selama 13 jam, Islam meninggal dunia sementara Manar selamat.

Tapi karena infeksi pada otaknya, Manar tidak bisa bertahan. Empat bulan setelah operasi, ia menyusul kembarannya meninggal dunia.

Pristian Yuliana dan Yuliani

Inilah kasus kembar siam yang paling dikenang di Indonesia.

Sebab, selain berhasil, ini menunjukan prestasi kedokteran Indonesia khususnya bedah saraf.

Yuliana dan Yuliani lahir di Riau tanggal 31 Juli 1987. Anak dari pasangan Tularaji dan Hartini ini dempet kepala secara vertikal (craniopagus).

Beruntungnya pihak pemerintah Riau bersedia membantu operasi ini. Keduanya segera dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo di Jakarta.

Operasi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Raden Mas Padmosantjojo dan 41 dokter bedah lainnya pada tanggal 21 Oktober 1987.

Menurut dokter Padmosantjojo, Yuliana dan Yuliani hanya memiliki satu buah pembuluh darah sinus sagitalis.

Inilah yang menjadi fokus utama. Selama 13 jam operasi, dokter Padmosantjojo berhasil membaginya menjadi dua.

Berkat itu semua, Yuliana dan Yuliani berhasil menjadi salah satu dari bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan dan bertahan sampai detik ini.

Kini, Yuliana berhasil lulus dari program doktor ilmu nutrisi di IPB Bogor sementara Yuliani lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Baca Juga: T.O.P dan G-Dragon Gunakan Telegram Karena Dianggap Lebih Aman: Mengenal Telegram, Aplikasi Kirim Pesan yang Disukai Teroris

Artikel Terkait