Penulis
Intisari-Online.com - Asteroid seukuran Piramida Besar Giza di Mesir, sedang meluncur menuju Bumi.
NASA telah mengungkap tanggal pasti kapan ia akan menyerang planet kita.
Dilansir dari Express.co.uk, Sabtu (16/11/2019), NASA telah merilis rincian asteroid yang disebut JF1, yang sedang menuju Bumi itu.
Batuan asteroid itu diketahui memiliki panjang 128 meter dan diprediksi berpotensi menimbulkan kehancuran.
Badan antariksa Amerika mengatakan bahwa jika asteroid melanjutkan lintasannya saat ini, ia dapat menyerang dengan kekuatan 230 kiloton (230.000 ton TNT).
Dampaknya akan lebih dari 15 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945, yang membebaskan energi yang setara dengan sekitar 15 kiloton TNT.
Para ilmuwan mengatakan bahwa jika JF1 menghantam daerah berpenduduk, itu akan menghapus seluruh kota secara instan.
Ia akan berpotensi menyebabkan jutaan kematian.
Tetapi mereka memperingatkan bahwa bahkan jika itu jatuh di bagian paling jauh dari Samudra Pasifik itu masih akan menyebabkan bencana.
Yakni tsunami yang menghancurkan dan "musim dingin nuklir" yang dapat sangat berdampak pada kehidupan di Bumi.
Akibatnya, asteroid telah ditandai untuk diperhatikan dengan cermat oleh sistem pemantauan dekat-Bumi mereka, Sentry.
NASA mengatakan: "Sentry adalah sistem pemantauan tabrakan yang sangat otomatis yang terus-menerus memindai katalog asteroid terbaru untuk kemungkinan dampak di masa depan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan."
NASA yakin ada satu dari 3.800 kemungkinan asteroid itu akan menghantam Bumi pada tanggal yang diprediksikan, yakni 6 Mei 2022.
Karena bahaya yang ditimbulkan oleh tabrakan di masa depan, badan-badan antariksa di seluruh dunia sedang mengembangkan cara untuk mencegah kemungkinan peristiwa kepunahan.
Para peneliti dan insinyur pesawat ruang angkasa dari seluruh Eropa dan AS sedang mengerjakan misi untuk "membelokkan" batu ruang angkasa dan "membuktikan teknik itu sebagai metode pertahanan planet yang layak".