Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia Dibunuh dalam Kondisi Hamil dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom Perang, Pembunuh Jawab Ini saat Ditanya Siapa Dalangnya!

Ade S

Penulis

Kasus pembunuhan keji terhadap wanita yang diduga merupakan simpanan mantan PM Malaysia memasuki babak pencarian dalang pembunuhan.

Intisari-Online.com –Sosok mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak memang berakhir menyedihkan di akhir-akhir kekuasaannya.

Bayangkan saja, dirinya kini tengah terus-terusan berurusan dengan kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukannya selama menjabat.

Skandal korupsi, penjualan aset negara sebanyak 65 persen kepada asing, hingga pembungkaman media massa di sana menjadi 'prestasi' tersendiri rezim Najib Razak.

Bersama istrinya, Najib Rajak dinilai selama ini memimpin justru telah menjajah sendiri negara mereka.

Baca Juga: Inilah 5 Fakta Altantuya Shariibuu, Model Mongolia Pacar Gelap Najib Razak yang Tubuhnya Diledakkan

Berbagai skandal mega korupsi ditemukan oleh pihak berwenang Malaysia dan kasus pembunuhan seorang wanita bernama Altantuya Shaaribuu pada tahun 2006 yang merupakan kekasih simpanan Najib Razak kembali menyeruak.

Nah, soalAltantuya Shaaribuu, siapakah Altantuya? Dan bagaimana ia bisa menjadi wanita simpanan Najib Razak?

Altantuya Shaaribuu adalah wanita yang berprofesi sebagai model asal Mongolia.

Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.

Baca Juga: PM Malaysia Mahathir Mohamad Bersedih Kehilangan BJ Habibie: Dia adalah Teman Baik Saya

Ia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Prancis dan China.

Berkat pendidikan internasionalnya, ia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin dan Prancisdankemudian tahun 1990 ia kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Saat kembali ke Mongolia, ia bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Bahkan Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Baca Juga: PM Malaysia Mahathir Mohamad Kritik Suku Melayu, 'Suku Melayu Tetap Miskin Karena Tidak Mau Bekerja Keras dan Serius Berbisnis'

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik.

Altantuya kemudian dibunuh dengan ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini lantaran C4 adalah bom berspesifikasi militer. Hanya orang 'dalam' saja yang mempunyai bom tersebut.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Baca Juga: PM Mahathir Sopiri Jokowi Saat Kunjungan Kerja, Ini Kunci PM Malaysia Tersebut Tetap Aktif dan Enerjik Meski Usianya Sudah 94 Tahun

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene.

Untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Selain itu, banyak yang meyakini Altantuya dibunuh untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran dibalik dibunuhnya wanita tersebut.

Pembunuh memillih bungkam

Dua orang pengawal Najib Rajak, Sirul Azgar Umar dan Azila Hadri memang diputuskan bersalah oleh pengadilan pada 2009.

Baca Juga: Pimpin Negara yang Terlilit Utang Rp3.500 Triliun, Apa Kunci PM Malaysia Mahathir Mohamad Makin Aktif di Usia 93 Tahun?

Namun belakangan Sirul mengaku dirinya tidak pernah membunuhAltantuya.

Dirinya memang mengaku ikut menculikAltantuya dan membawanya ke tengah hutan, tempat eksekusi brutal dilakukan.

Namun, setelah itu, Sirul mengakuAltantuya "diurus" oleh Azila.

Terkait siapa yang menyuruh, Sirul malah memilih tak menjawab.

Meski banyak pihak yang menduga bahwa Najib Rajak ada di belakang tindakan keji tersebut.

"Saya tidak akan berkomentar tentang hal itu," dalam persidangan lanjutan yang berlangsung pada 30 Mei 2019.

Ya, semuanya tidak pernah menjadi jelas untuk nasib malangAltantuya. (Seto Aji)

(Artikel ini pernah tayang diGrid.iddengan judul"Kisah Tragis Altantuya Shaaribuu Kekasih Mantan PM Malaysia, Sudah Mati Jasadnya Masih Diledakkan Pakai Bom)

Baca Juga: Terlilit Utang Rp3.500 Triliun, PM Malaysia: Bayar Bunganya Saja Sudah Membuat Kami Bangkrut!

Artikel Terkait