Advertorial
Intisari-Online.com - Mahathir Mohamad menekankan kemarin (18/10/2018), bahwa Putrajaya, Malaysia, tidak akan lagi mengukur pembangunan melalui pertumbuhan ekonomi (PDB).
Sebagai gantinya itu akan menggunakan tinjauan jangka menengah dari Rencana Malaysia ke-11 di Parlemen.
Perdana MenteriMahathir mengatakan bahwa kini pembangunan akanmenjadi "kemakmuran bersama" antara semua warga negara dari peningkatan daya beli.
Hal itu juga akan diikuti denganpenghapusan kesenjangan pendapatan yang luas antara kelas dan etnis.
"Dokumen ini menggambarkan pergeseran paradigma ketika menyangkut pembangunan."
"Kami tidak lagi melihat pembangunan hanya dengan menggunakan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB)."
"Kami melihat perkembangan dari aspek peningkatan daya beli masyarakat dan pembangunan yang dapat dinikmati oleh semua warga negara atau 'berbagi kemakmuran'."
Mahathir juga mengatakan bahwa tidak ada negara atau wilayah yang akan ditinggalkan.
Baca Juga : Utang Negaranya Terus Menggunung, Mahathir Malah Tolak Donasi Rp365,4 Miliar untuk Lunasi Utang Tersebut
"Pembangunan dalam arti sebenarnya harus berkontribusi terhadap perkembangan bangsa Malaysia."
"Pertumbuhan ekonomi yang terus meluas dan menuntut lingkungan non-ekonomi juga harus kuat dan bebas dari pegangan politik."
"Pemerintahan harus bersih dari korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan."
"Kekayaan negara tidak akan dirampas oleh pihak manapun," katanya.
Baca Juga : Alami Krisis Ekonomi, Turki Justru Mantap Tak Akan Berutang pada IMF, Apa Alasannya?
Dia mengatakan revisi tentang Rencana Malaysia ke-11 yang diajukankemarin akan menjadiblueprint jangka menengah, sementara strategi jangka pendek akan disajikan selama anggaran 2019 bulan depan. (Adrie P. Saputra)