Penulis
Intisari-Online.com – Bila kita perhatikan, menjadi seorang ibu memiliki kesibukan yang luar biasa dalam menangani rumah tangga.
Dari memasak, mencuci baju, menyetrika, membersihkan rumah, belum lagi mengurus anak-anak.
Semakin terlihat ‘heboh’ bila anak-anak, terutama bayi, rewel dan tidak mudah untuk dididamkan, akhirnya pekerjaan rumah tangga pun jadi terbengkalai.
Karena banyaknya pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, tak jarang akhirnya para ibu mengerjakan dua pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
Misalnya, memasak sambil menggendong bayi atau mencuci pakaian sambil menggendong bayi, agar mereka tidak rewel.
Seorang ibu, Molly Landis dari AS, mengalaminya. Ia sering kali, menggendong bayinya yang berusia 4 bulan saat memasak.
Dia melakukan itu agar anaknya tidak rewel, karena jika tidak digendongnya anak itu akan menangis terus sepanjang hari.
Ia beruntung malam itu, bayinya bisa tidur lebih dulu di ayunan.
Padahal, bila tidak digendong dengan kain melilit di depan dada ibunya, bayi itu tidak akan pernah bisa tidur nyenyak.
Pada suatu ketika, Molly, mengunggah sebuah postingan di laman Facebook-nya.
Dia menceritakan apa yang baru saja dialaminya, sebagai peringatan untuk ibu-ibu lain agar tidak terjadi seperti apa yang dialaminya.
Berikut ini postingannya.
Saya biasanya tidak memposting hal semacam ini atau informasi pribadi tetapi setelah berbagi cerita ini dengan teman dekat saya didesak untuk berbagi cerita ini.
Pada hari Selasa saya mengalami kecelakaan di mana pembakar kompor saya meledak dan mengirim bola api ke wajah saya, leher dan dada.
Ini menyebabkan luka terbuka dan luka bakar ke wajah dan dada saya.
Ya, ini mengerikan dan menyakitkan tapi aku belum bisa berhenti berpikir tentang betapa beruntungnya aku.
Sebagai ibu baru, saya sering menggendong bayi saya yang berumur 4 minggu di depan dada.
Kita tahu bahwa kita ingin tangan kita tetap bisa bergerak bebas sementara bayi ada dalam gendongan.
Tapi pada malam itu, betapa beruntungnya saya, karena malaikat pelindung sedang mengawasi kami.
Untuk pertama kalinya, dalam hidupnya bayi saya dapat tertidur dengan nyenyak di ayunan dan saya tidak menggendongnya ketika berada di dapur.
Ketika terjadi kecelakaan di dapur itulah bagian terparah dari luka bakar adalah dada saya, persis di mana kepala si kecil akan berbaring jika dia berada dalam gendongan.
Saya hanya berpesan agar berhati-hati dengan kegiatan yang kita laukan saat kita sedang menggendong bayi.
Ketika itu terjadi, mungkin ada banyak ibu yang mengatakan, “Ya ampun… saya sering melakukan itu sepanjang waktu…”
Kita mungkin tidak akan pernah berpikir bahwa itu bisa saja terjadi pada kita, dan saya pun tidak pernah berpikir bahwa itu akan terjadi pada saya.
Saya sangat bersyukur ketika kecelakaan itu terjadi, bayi saya tidak sedang berada di dekat saya.
Postingannya di Facebook itu telah dibagikan oleh lebih dari 24.000 akun dan mengundang reaksi 16.000 dari berbagai akun.
Banyak ibu yang berkomentar di Facebook-nya untuk berempati dan mendoakan agar ia cepat sembuh.
Pengalaman Molly Landis yang biasa memasak sambil menggendong bayi tersebut rasanya dapat kita jadikan pelajaran berharga agar lebih berhati-hati lagi saat beraktivitas sambil menggendong bayi.
Nah, para ibu, mulai sekarang berhati-hatilah bila melakukan pekerjaan rumah sambil menggendong bayi.
Karena, kecelakaan mungkin bisa saja terjadi pada kita atau anak kita kapan saja.