Find Us On Social Media :

Berpenampilan Bak Biarawati, Sejatinya Mereka adalah Suster yang Percaya Keajaiban Daun Ganja

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 November 2019 | 07:30 WIB

The Sister of Valley

Intisari-Online.com - Mengenakan kerudung dan pakaian berwarna putih-hitam, orang akan mengira mereka adalah seorang biarawati Katolik.

Namun, mereka bukanlah kelompok beragama.

Malahan, mereka merupakan anggota The Sisters of the Valley. Persaudaraan yang meyakini kekuatan medis ganja.

Berada di utara California, AS, organisasi itu menanam ganja di lahan penuh matahari, terselip di antara kebun anggur dan apel.

Baca Juga: Temukan Terowongan Misterius di Bekas Bangunan Tua, Ternyata Berisi Benda Ilegal Senilai Rp724 Miliar, Ini Sosok Pemiliknya

Dilansir ABC News September 2018, para "biarawati" The Sisters of the Valley menggunakan kandungan cannabidiol (CBS) untuk keperluan medis.

"Mereka menganggapnya rami karena tidak akan membuat penggunanya teler, tetapi ini adalah ganja," kata Suster Kate, yang nama aslinya Christine Meeusen.

Kate menerangkan, mereka meyakini khasiat mariyuana untuk pengobatan dan mengklaim bisa mengembangkan cairan untuk membuat konsumennya tak teler.

The Sisters of the Valley menyatakan, mereka menjual obat untuk berbagai jenis keluhan, seperti asma, radang sendi, dan kecemasan.

Produk mereka yang paling banyak dicari adalah khusus perdagangan, di mana mereka mengklaim meraup 3.000 dollar AS, sekitar Rp 42 juta, per hari.

Baca Juga: Awalnya Ditangkap Karena Kredibelitasnya Diragukan, Namun Polisi Tercengang Mengetahui Bagaimana 'Dokter Palsu' Ini Beraksi