Penulis
Intisari-Online.com - Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov masih mempertanyakan klaim AS soal tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Selain itu seperti dikutip Russian Today Jumat (1/11/2019), Lavrov juga menyebut Baghdadi dan ISIS ada karena Negeri "Uncle Sam".
Kepada televisi Rusia Rossiya24, dia menerangkan ISIS mulai muncul ketika AS melakukan invasi ilegal yang berujung kolapsnya Irak, dan lepasnya sejumlah tahanan.
"Jadi, dalam sudut pandang tertentu, AS sudah melenyapkan produk mereka.
Jika klaim itu benar-benar terjadi," terang Lavrov.
Dia mengatakan, hingga saat ini Kremlin masih belum yakin bahwa Pemimpin ISIS yang menjuluki dirinya "Khalifah" itu benar-benar tewas.
"Semuanya dinyatakan dengan penuh kegembiraan. Namun militer kami masih mempelajarinya.
Jadi, kami bisa mengonfirmasi banyak," katanya.
Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Presiden AS Donald Trump menuturkan bahwa Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan malam.
Baca Juga: Kisah Penuh Drama Rohimah sang Penipu, Mantan Guru Agama dengan Empat Nama dan Enam Suami
Dia membeberkan kronologi mulai dari pengumpulan informasi persembunyian, hingga Baghdadi meledakkan diri ketika disudutkan pasukan AS.
Meski Pentagon kemudian merilis foto dan video penyerbuan, banyak pihak menyangsikannya karena tak menunjukkan momen Baghdadi meledakkan diri.
Selain itu, potongan jenazah pria paling dicari dunia itu diklaim dikuburkan di laut.
Namun, informasi mengenai klaim tersebut rahasia.
Adapun pada Kamis (31/10/2019), ISIS sudah mengonfirmasi Baghdadi tewas, dan menunjuk Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai pengganti.
Adapun Presiden Suriah Bashar al-Assad mencurigai kebenaran klaim AS, dan menuduh Washington bisa menciptakannya dalam nama dan bentuk berbeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Pertanyakan Klaim AS soal Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi"