Suhu Ekstremnya Bisa Bikin Manusia 'Tidak Berfungsi', Negara Ini Pasang AC di Luar Ruangan dan Ganti Warna Aspal yang Berhasil Turunkan Suhu Hingga 20 Derajat Celsius

Ade S

Penulis

Suhu panas yang masyarakat Indonesia rasakan tampaknya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan warga di negara ini.

Intisari-Online.com -Saat ini hingga delapan hari ke depan, Indonesia dilanda suhu panas.

Melansir Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 19 Oktober 2019, suhu di Indonesia bisa mencapai lebih dari 38 derajat celcius.

Masyarakat Indonesia pun banyak yang mengeluhkan cuaca panas ini.

Namun, tampaknya apa yang sedang kita rasakan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan warga Qatar.

Baca Juga: BMKG Rilis Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hingga Capai 6 Meter: Selatan Jawa, Banten, dan Lampung Termasuk!

Saking panasnya, Qatar sampai memasang sistem pendingin udara (AC) di luar ruangan.

Dilansir dari berbagai sumber, musim panas Qatar memang luar biasa panas.

Pada malam hari, suhunya tidak pernah berada di bawah 32 derajat celcius dan ketika siang bisa mencapai 48 derajat celcius.

Pemerintah Qatar yang khawatir akan kesehatan warganya dan ingin bersiap untuk Piala Dunia 2022 pun mengeluarkan sebuah solusi tak terduga.

Baca Juga: Cerita Legendarisnya Muncul Saat Sepasang Kekasih Melarikan Diri, 'Little Ease' Menjadi Kamar Paling Ditakuti di Menara London

Mereka memasang pendingin ruangan di stadium, mall dan pasar terbuka, di samping mewarnai aspal di Abdullah Bin Jassim Street menjadi biru untuk menurunkan suhunya hingga 20 derajat celcius.

Youself al Horr, pendiri Gulf Organization for Research and Development, yang berfokus pada keberlangsungan mengatakan, "Jika Anda mematikan AC-nya, Anda pasti tidak akan kuat (dengan panasnya Qatar). Anda tidak akan bisa berfungsi secara efektif."

Memang, para ahli perubahan iklim juga mengakui bahwa belakangan ini, Qatar menjadi lebih panas dari biasanya."

Meskipun Perjanjian Paris menetapkan batas maksimum kenaikan suhu Bumi menjadi 2 derajat celcius di atas temperatur masa praindustri, Qatar telah jauh melewati batas tersebut.

Baca Juga: Didepak Karena Ingin 'Kudeta' Permaisuri, Mantan Selir Raja Thailand Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Zeke Hausfather, seorang peneliti data iklim di Berkeley Earth, menyebut Qatar sebagai salah satu wilayah di dunia yang paling cepat menghangat, di samping Arktika.

"Perubahan di sana bisa memberi kita gambaran mengenai apa yang bisa dialami oleh negara-negara lainnya bila kita tidak segera mengambil aksi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ujarnya.

Sayangnya, solusi Qatar ini tampaknya hanya akan bermanfaat untuk jangka pendek saja.

Pada jangka panjang, pemasangan sistem AC di luar ruangan ini malah bisa memperparah suhu panas.

Baca Juga: Temukan Muntahan Paus Berbau Busuk, Tak Disangka Benda Tersebut Bisa Bikin Pria Ini Kaya Mendadak

Pasalnya, untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan oleh mesin pendingin, Qatar menggunakan bahan bakar fosil.

Padahal, penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi karbon dan menyebabkan pemanasan global yang sedang Qatar keluhkan saat ini.(Shierine Wangsa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dilanda Panas Ekstrem, Qatar Pasang AC di Luar Ruangan

Artikel Terkait