Termasuk 'Bali Baru', Ini 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 5 Destinasi Super Prioritas yang 'Dititipkan' Jokowi Kepada Anak Hary Tanoesoedibjo

Ade S

Penulis

Angela Tanoesoedibjo diminta fokus pada pengembangan uluh destinasi pariwisata prioritas dan lima destinasi pariwisata super prioritas. Apa saja itu?

Intisari-Online.com -Putri sulung Hary Tanoesoedibjo resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dalam kabinet Indonesia Maju 2019-2024 tersebut, wanita bernamaAngela Tanoesoedibjo tersebut akan mendampingi MenteriPariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama.

"Pagi hari ini Pak Jokowi memberi kepercayaan kepada saya untuk bisa membantu di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya pasti akan banyak berdiskusi dengan Pak Wishnutama," katanya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019), sepertidilansir KompasTV.

Terkait tugas, Angela menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo mengingatkan dirinya untuk fokus padapengembangan sepuluh destinasi pariwisata prioritas dan lima destinasi pariwisata super prioritas.

Baca Juga: Tetap Harmonis dengan Mantan-mantan Istrinya, Wishnutama Beri 5 Manfaat Ini untuk Anak-anaknya, Salah Satunya Jaga Kesehatan Mental dan Emosi Anak

Pesan yang sama juga sempat disampaikan oleh Jokowi kepada Wishnutama saatmembacakan susunan kabinet menteri.

“Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, urusan pariwisata 10 destinasi wisata baru, ekonomi kreatif jadi urusan Wisnutama,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Lalu, apa yang dimaksud dengansepuluh destinasi pariwisata prioritas dan lima destinasi pariwisata super prioritas?

Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Wishnutama Diduga Kuat Bakal Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid 2, Ini Sosok Gista Putri, Istri Bos NET TV Itu

10 Destinasi Prioritas

Penetapan 10 destinasi prioritas merupakan amanat Presiden, melalui surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal Arahan Presiden Republik Indonesia mengenai Pariwisata dan Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun pada tanggal 4 Januari 2016.

Program 10 Bali Baru merupakan program pemerintah untuk mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas untuk mendongkrak pemerataan pariwisata Indonesia.

Pengembangan 10 Bali Baru juga diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja di 10 destinasi wisata prioritas.

Adapun 10 destinasi wisata baru atau dikenal pula 10 destinasi wisata prioritas atau dikenal pula 10 Bali Baru bukanlah program baru. Pertama kali, 10 destinasi prioritas tercetus pada 2015.

Sepuluh nama destinasi diumumkan usai rapat koodirnasi beberapa menteri di Kantor Koordinator Kemaritiman, Senin (14/9/2015).

Usai rapat koordinasi tersebut, Rizal Ramli yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian kepada wartawan menyebutkan bahwa ada 222 lokasi (destinasi wisata) yang ingin dikembangkan.

"(Tapi) Kita fokus di 10 lokasi wisata yang paling potensial untuk tingkatkan jumlah wisatawan. Supaya ada momentum di dalam penciptaan tourism," ujarnya, Senin (14/9/2015).

Baca Juga: Wishnutama Mengaku Telah Ditunjuk Presiden Joko Widodo Jadi Menteri, Ini Rahasia Pria Tampil Sehat dan Bugar di Usia 40-an

Menurut Rizal, infrastruktur 10 destinasi wisata itu akan segera diperbaiki mulai dari infrastruktur jalan hingga bandaranya.

Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Arif Yahya yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata, mengatakan 10 destinasi wisata itu dipilih kerana secara bisnis menjadi lokasi yang yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memiliki dampak kepada perekonomian.

Adapun menteri yang turut serta dalam rapat tersebut dan saati itu menjabat adalah Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Berdasarkan rapat tersebut, 10 destinasi wisata prioritas yang akan difokuskan pengelolaanya oleh pemerintah terdiri dari Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Pulau Morotai, Maluku Utara; Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung; Danau Toba, Sumatera Utara; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Borobudur, Jawa Tengah; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; Bromo, Jawa Timur; dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Seiring perjalanan, untuk memudahkan branding khususnya untuk pasar luar negeri, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas ini disebut sebagai "10 Bali Baru".

5 Destinasi Super Prioritas

Pada September 2019, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama berbagai instansi terkait terus melakukan pengembangan terhadap lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Ada pun kelima destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Baca Juga: Di Balik Kemegahan Pembukaan Asian Games 2018, Wishnutama Ungkap Harus Bongkar Panggung dalam 60 Jam

Daerah-daerah tersebut tengah didorong pengembangan infrastrukturnya agar bisa selesai pada 2020 mendatang.

Presiden Jokowi menginginkan pembangunan tersebut dipercepat, sehingga dapat segera dipromosikan secara masif.

Untuk mencapai target itu, pemerintah menganggarkan dana Rp 6,5 triliun untuk 4 destinasi super prioritas.

Dengan rincian, Danau Toba Rp 2,2 triliun, Borobudur Rp 2,1 triliun, Labuan Bajo Rp 6,3 triliun, dan Mandalika Rp 1,9 triliun.

Presiden juga meminta seluruh kementerian terkait agar memberikan dukungan penuh.

Baik dalam hal yang berkaitan dengan kepemilikan tanah, maupun penghijauan kembali kawasan wisata, terutama di Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.

"Ini penting sekali. Kami harapkan betul-betul di akhir 2020 produk ini siap untuk dipromosikan secara besar-besaran. Kami harapkan infrastruktur pendukung baik airport, jalan menuju ke tempat-tempat yang telah dan akan dikembangkan ini betul-betul bisa memberikan dukungan baik bagi aktivitas wisata," kata Presiden Jokowi.

Hingga saat ini, pengembangan kelima destinasi super prioritas itu sudah menunjukan progres baik.

Misalnya, berdirinya The Kaldera-Toba Nomadic Escape di lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Kemudian pada 10 Oktober 2019, akan berlangsung groundbreaking Glamping di area yang sama.

Baca Juga: Korannya Diberedel Soeharto dan Pernah Jadi Bos Hotman Paris, Anak Pria Ini Kini Jadi Menteri yang Paling Disorot di Kabinet Jokowi

Sementara itu, untuk mendorong perkembangan wisata di Borobudur, pemerintah membangun Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.

Bandara ini telah melayani 66 penerbangan dengan kapasitas bandara mencapai 3 juta penumpang.

Untuk destinasi Mandalika, proses pengukuran topografi dan konstruksi buat pembangunan Sirkuit MotoGP akan dimulai pada Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada 2020.

Di destinasi Labuan Bajo, saat ini telah mencapai tahap finalisasi pembangunan hotel, marina, area komersial dan pelabuhan ferry.

Terakhir, pada Oktober 2019, pemerintah menargetkan percepatan penetapan Peraturan Pemerintah (PP) perihal KEK Pariwisata Likupang yang telah disepakati pada 27 Agustus 2019 lalu.

Upaya percepatan pengembangan destinasi super prioritas itu pun dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III, pada 10-11 September 2019, di Swisshotel Jakarta PIK Avenue, Jakarta.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Rakornas dihadiri oleh beberapa Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Hadir pula Kementerian Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

“Ada beberapa pembahasan, seperti pengintegrasian dukungan Kementerian/Lembaga dalam pengembangan destinasi pariwisata super prioritas, bagaimana strategi pengembangannya. Ada juga program Quick Wins 2019 dan rencana pengembangan destinasi pariwisata super prioritas 2020,” katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com Selasa (10/9/2019).

Baca Juga: Dua Kali Jadi Menteri, Sosok Ini Masih Saja Pakai Ponsel 'Jadul', Kirim - Terima Pesan Masih Pakai SMS

Ada pula, imbuh Arief, pembahasan mengenai dukungan aksesibilitas, konektivitas, serta pembahasan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika.

Menurut Menpar, peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM), masyarakat, dan industri pariwisata pun akan didiskusikan.

Dia berharap, kegiatan itu dapat menghasilkan rencana aksi kegiatan, penganggaran peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan daya saing industri (SMI).

"Terakhir adalah promosi atau pemasaran dengan penganggaran peningkatan promosi pariwisata dengan cara Branding, Advertising dan Selling (BAS),” pungkasnya.

(Silvita Agmasari,Anissa Dea Widiarini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu 10 Destinasi Wisata Prioritas? Tugas Lama untuk Wishnutama" dan"Kemenpar Genjot Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas".

Baca Juga: Serahkan Jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Titipkan 'Segudang' Pesan

Artikel Terkait