Warga setempat Martha N. dilaporkan mengklaim bahwa anggota geng La Union Tepito melakukan ritual setan setiap tiga hari untuk mendapatkan keberuntungan dalam dugaan aktivitas kriminal mereka dan menjadi 'kebal' terhadap peluru.
Unsur-unsur aneh yang ditemukan dalam penggerebakan itu menunjukkan para tersangka menggunakan Palo Mayombe, yang dianggap sebagai salah satu cabang Santeria yang paling gelap.
Menurut El Grafico, sebuah altar untuk menghormati Ochosi seorang dewa yang mewakili pemburu diyakini menuntun polisi menemukan aktivitas ini.
Saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki untuk mengetahui berapa banyak korban dibunuh di tempat itu, siapa mereka dan di mana sisa tubuh mereka.