Penulis
Intisari-Online.com - Gambar-gambar mengerikan menunjukkan anak-anak di Suriah yang terbakar parah.
Insiden itu diduga disebabkan oleh Turki yang menggunakan senjata kimia terlarang terhadap Kurdi.
Video-video dirilis oleh media Kurdi bersama dengan foto-foto anak laki-laki di rumah sakit lain.
Semuanya menderita luka bakar yang parah.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (18/10/2019), dokter Fares Hammu mengatakan bahwa luka bakar itu tampak diakibatkan oleh senjata kimia terlarang seperti napalm.
Yakni campuran agen pembentuk gel dan petrokimia yang mudah menguap.
Zat iru kemudian akan menempel pada sasarannya, sebelum akhirnya terbakar.
Senjata-senjata ini diketahui telah digunakan secara luas dalam perang Vietnam.
Napalm dapat digunakan untuk membuat asap sebagai tanda area medan perang.
Tapi itu juga dapat digunakan sebagai senjata pembakar mematikan, dan itu dilarang oleh hukum internasional.
Rekaman menyedihkan itu diambil di rumah sakit pada hari Senin (14/10/2019).
Terlihat seorang anak laki-laki dengan luka bakar yang menyeluruh di tubuh bagian atasnya.
Ketika dia dibawa ke rumah sakit, anak itu berteriak:
"Ayah aku mohon hentikan rasa membakar di tubuhku ini."
Sesaat setelahnya, dokter pun memberinya dosis morfin.
Semelum dirawat, anak ini diperkirakan telah 12 jam mendertia dalam luka bakar mengerikan itu.
Terkait masalah ini, menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dalam sambutan yang dilakukan oleh kantor-kantor berita Rusia bahwa Moskow berkomitmen untuk menengahi antara Suriah dan Turki.
Sebagai gantinya, para diplomat Dewan Keamanan PBB juga mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan keprihatinan tentang pembubaran 'teroris' dari wilayah tersebut dan dampak kemanusiaan yang ditimbulkannya.