Find Us On Social Media :

Tak Hanya Bung Karno, CIA Terbukti Ingin Lenyapkan Kim Jong-Un, Gunakan Senjata Khusus agar 'Tak Perlu Akses ke Target yang akan Dibunuh'

By Ade S, Rabu, 9 Oktober 2019 | 19:53 WIB

Kolase Kim Jong-un, CIA, dan Bung Karno

Meskipun ini, AS tidak pernah benar-benar meninggalkan strategi ini, hanya mengubah terminologi dari pembunuhan menjadi ditargetkan pembunuhan, dari pengeboman udara Presiden menjadi serangan terhadap para pemimpin teroris.

Bom udara salah satu upaya termasuk pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada tahun 1986, Presiden Serbia di Slobodan Milosevic pada tahun 1999 dan Presiden Irak Saddam Hussein pada tahun 2003.

Episode sebelumnya terdokumentasi dengan baik termasuk Perdana Menteri Kongo pertama, Patrice Lumumba Kongo, yang dinilai oleh AS menjadi terlalu dekat ke Rusia.

Pada tahun 1960, CIA mengutus seorang ilmuwan untuk membunuhnya dengan virus mematikan, meskipun ini menjadi tidak perlu ketika dia telah diturunkan dari tahtanya pada tahun 1960 dengan cara lain.

Pemimpin lain yang menjadi target pembunuhan pada 1960-an termasuk diktator Dominika Rafael Trujillo, Presiden Indonesia Sukarno dan Presiden Vietnam Selatan, Ngo Dinh Diem.

Pada tahun 1973, CIA juga telah menolong mengatur penggulingan Presiden Chili, Salvador Allende. Ia meninggal pada hari kudeta.

Rencana pembunuhan pemimpin Korea Utara terdengar kasar. Bila melihat rencana pembunuhan pemimpin Korea Utara kita terkenang pembunuhan Alexander Litvinenko pembangkang Rusia pada tahun 2006.

Pemeriksaan Inggris menyimpulkan ia dibunuh oleh badan intelijen Rusia menggunakan polonium tersembunyi dalam teko.

Baca Juga: Dari Terlahir Ajaib Hingga Mengaku Tak Pernah Gunakan Toilet, Inilah Fakta-fakta Ajaib Tentang Ayah Kim Jong Un