Find Us On Social Media :

Seperti ‘Joker’ yang Alami Gangguan Mental, Bagaimana Cara Mengatasinya Bila Ini Terjadi pada Anak Anda?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 9 Oktober 2019 | 15:00 WIB

Bila anak mengalami gangguan mental.

Intisari-Online.com – Dalam film Joker, dikisahkan Arthur Fleck, yang diperankan oleh aktor Joaquin Phoenix, adalah seorang komedian tunggal.

Namun, dia yang berasal dari masyarakat kelas bawah, sering kali mengalami kegagalan selama menjalani profesinya.

Tekanan psikis dan merasa diabaikan oleh masyarakat Kota Gotham akhirnya membuatnya mengalami gangguan mental dan membuat pemikirannya menjadi pria yang bengis, hingga ia mengubah namanya menjadi Joker.

Bagaimana bila perasaan tertekan dan merasa diabaikan hingga mengalami gangguan mental ini terjadi pada anak-anak?

Baca Juga: Bukan Khayalan Semata, Tawa Lepas Tak Terkendali 'Joker' Diakui Secara Medis, Rasanya Semenyakitkan Seperti yang Digambarkan 'Joker'

Bagi orang tua, sulit untuk mendeteksi gangguan mental pada anak. Hal tersebut menyebabkan anak tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

Sebelum mengetahui cara mengatasi gangguan mental pada anak, kita perlu memahami terlebih dahulu tanda dan gejalanya.

Pandangan yang buruk terhadap gangguan mental membuat banyak orang berusaha menutupi atau menolak kenyataan bahwa anak mengalami masalah kesehatan mental.

Ditambah lagi anak memiliki kosakata terbatas sehingga mungkin masih sulit menyampaikan apa yang dirasakannya.

Apa saja gejala gangguan mental pada anak?

Perubahan suasana hati.

Perhatikan apakah anak merasa sedih atau putus asa yang berlangsung setidaknya dua minggu atau lebih.

Atau cek juga apakah anak mengalami perubahan suasana hati yang parah sehingga menyebabkan masalah di rumah maupun di sekolah.

Perasaan yang kuat.

Waspadai jika anak memiliki perasaan takut yang luar biasa tanpa alasan - bahkan kadang-kadang disertai jantung berdebar atau napas yang cepat - atau kekhawatiran berlebihan sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Perubahan perilaku.

Perhatikan apakah anak mengalami perubahan drastis dalam perilaku atau kepribadiannya.

Misalnya saja ia jadi sering berkelahi atau memiliki keinginan menyakiti orang lain.

Baca Juga: Karena Film Joker, Muncul Kalimat ‘Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti’, Benarkah? Ini Tanggapan Psikolog