Find Us On Social Media :

Detik-detik Operasi Pembebasan Pesawat Woyla, Satu-satunya Aksi Terorisme Dalam Sejarah Maskapai Penerbangan Indonesia

By Mentari DP, Minggu, 6 Oktober 2019 | 17:00 WIB

Detik-detik operasi pembebasan pesawat Woyla.

Intisari-Online.com – Pada 5 Oktober 2019 kemarin, Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 74 tahun.

Ada begitu banyak sejarah dan prestasi yang telah dilakukan TNI selama dia membantu menjaga Indonesia.

Salah satunya adalah kejadian pada 28 Maret 1981.

Dilansir dari kompas.com, pada 28 Maret 1981, pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Woyla" dibajak oleh kelompok yang menamakan dirinya Komando Jihad.

Baca Juga: Ramai Nonton Film Joker, Ahli Ungkap Film Ini Berbahaya untuk Anak-anak, Ini Alasannya

Rute pesawat saat itu adalah Jakarta-Medan.

Peristiwa pembajakan ini tercatat sebagai peristiwa terorisme pertama.

Hingga saat ini, pembajakan Woyla menjadi satu-satunya aksi terorisme dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Berdasarkan arsip Harian Kompas tanggal 29 Maret 1981, pesawat itu dibajak di udara antara Palembang -Medan sekitar pukul 10.10 WIB.

Pesawat yang sempat transit di bandara Talangbetutu, Palembang baru lepas landas menuju Bandara Polonia, Medan. Namun, pesawat dibelokkan ke arah bandara internasional Penang, Malaysia.

Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) hanya mengungkap, pembajak itu bisa berbahasa Indonesia.

"Pesawat dibajak oleh enam orang yang dapat berbahasa Indonesia."

"Mereka bersenjatakan pistol dan beberapa buah granat," tulis Harian Kompas, berdasarkan keterangan Menteri Pertahanan dan Keamanan Muhammad Jusuf.

Dephankam kemudian menginstruksikan Wakil Panglima ABRI Laksamana Sudomo untuk menangani pembajakan pesawat itu.

Belok ke Bangkok

Seiring perkembangan waktu, pembajak diketahui berjumlah lima orang.

Mereka menuntut agar 80 orang tahanan yang terlibat dalam penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki di Bandung pada 11 Maret 1981 dibebaskan.

Tak hanya itu, mereka meminta tebusan uang sebesar 1,5 juta dollar AS. Ada 48 penumpang dan 5 awak di dalam pesawat.

Sebanyak 33 orang terbang dari Jakarta, dan sisanya berasal dari Palembang. Pada pukul 11.20 WIB, pesawat itu tiba di Penang.

Baca Juga: Kasus Wanita Telan 16 Pil Aborsi Seharga Rp3 Juta dari Pasar Gelap: Jangan Sembarangan Konsumsi Pil Aborsi, Ini Bahayanya!