Find Us On Social Media :

54 Tahun Silam, Seperti Ini Proses Penemuan Jasad Jenderal dan Perwira Korban G30S yang Dijejalkan dalam Sumur Tua di Lubang Buaya

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 29 September 2019 | 16:00 WIB

Jasad Brigjen Soetojo Siswomiharjo sesaat setelah diangkat dari sumur di Lubang Buaya, 4 Oktober 1965

Intisari-Online.com - Penghujung bulan September, 54 tahun silam, sebuah tragedi berdarah dilakukan oleh oknum pengkhianat negara.

Peristiwa yang sekarang kita kenal dengan G30S/PKI merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia.

Dalam tragedi mengerikan tersebut, sedikitnya ada 10 nama yang menjadi korban tewas, termasuk 6 jenderal dan seorang perwira.

Selain tujuh jenderal TNI di atas, PKI juga menghabisi sejumlah anggota TNI dan Polri lain seperti AIP Karel Satsuit Tubu, Kapten Pierre Tendean, dan Kolonel Sugiono.

Baca Juga: Dari Bawang Putih hingga Daun Jambu Biji, Ini 5 Bahan Herbal untuk Obat Sakit Gigi

Kita sekarang mengenang 10 korban peristiwa G30S/PKI tersebut sebagai Pahlawan Revolusi.

Bahkan, putri jenderal TNI AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution juga harus tewas karena ditembak PKI.

Gugurnya beberapa tentara saat gerakan 30 September alias G30S/PKI membuat presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno menjadi bersedih.

Kesedihan Presiden Soekarno atas korban G30S/PKI diungkap dalam buku bertajuk 'Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno', Penerbit Buku Kompas 2014.

Baca Juga: Kisah Tragis Kapten Pierre Tendean, Letnan Tampan yang Gagal Nikahi Kekasihnya Demi Jadi Perisai AH Nasution dalam G30S/PKI