Find Us On Social Media :

Rajin Kumpulkan Uang Koin dari Jualan Angkringan, Pasangan Suami Istri Berhasil Bayar Sekolah 3 Anaknya dengan Uang Koin

By Mentari DP, Minggu, 29 September 2019 | 17:30 WIB

pasangan Suratmo (67) dan istrinya, Wartinah (52).

Intisari-Online.com – Ini kisah pasangan Suratmo (67) dan istrinya, Wartinah (52).

Pasangan suami istri ini sudah cukup lama berjualan angkringan di depan rumahnya, tepatnya di depan Asrama Putra Nurul Ummah, Prenggan Utara, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Berjualan angkringan inilah satu-satunya sumber pendapatan bagi pasangan suami istri ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pasangan suami istri ini dianugerahi tiga orang anak.

Dua anaknya saat ini sudah lulus sekolah dan bekerja. Sementara anak nomor tiga masih sekolah di SMK Negeri di Yogyakarta.

Baca Juga: Kasus Korban Bullying Lempar Pelaku Bully dari Lantai 4 Gedung Sekolah: Yuk, Kenali Tipe Anak yang Rentan Alami Bullying di Sekolah

Pendapatan dari warung angkringan yang tidak menentu, membuat Suratmo harus mempunyai cara untuk bisa membiayai anaknya sekolah.

Cara yang dilakukan oleh Suratmo adalah dengan rajin mengumpulkan uang koin.

Bahkan beberapa waktu lalu, dengan uang koin yang dikumpulkannya itu, Suratmo membayar uang sekolah anaknya sebesar Rp1,2 juta.

Suratmo menceritakan awalnya, ia bekerja di pembuat kancing anting-anting.

Sembari bekerja itu, ia juga berjualan gorengan di pinggir Lapangan Karang, Kotagede, Kota Yogyakarta.

"Terus kan ada krismon (krisis moneter) itu, terus sepi order yang kancing suweng (anting-anting)," ujar Suratmo saat ditemui di warung angkringanya, di Prenggan Utara, Kotagede, Kota Yogyakarta, Jumat (27/09/2019).

Suratmo lantas memutuskan untuk berjualan bubur dan nasi di depan rumahnya. Hal itu dilakukannya seiring dengan lahirnya anak ketiga.

Sementara saat itu, anak pertamanya masih duduk di SMK dan anak kedua SMP.

"Anak pertama (lahir tahun) 84, anak kedua 88 anak ketiga itu 2001," ungkapnya.

Penghasilanya berjualan bubur dan nasi yang tidak menentu membuat Suratmo ikut bekerja sebagai tukang bangunan.

Saat menjadi tukang bangunan itu, ia kepikiran untuk membuka warung angkringan.

Uang hasil bekerja sebagai tukang bangunan itulah yang digunakannya sebagai modal awal membuka angkringan.

"Saya beberapa hari jadi tukang itu dapat uang Rp 20.000. Terus saya bilang ke istri, tolong ke pasar beli bahan-bahan, nanti sore saya mau buka angkringan," urainya.

Baca Juga: Kasus Remaja Tewas Karena Sering Main Game PUBG: Ini Bahaya Game PUBG Untuk Otak Kita